LINGKAR MADIUN – Amerika Serikat berhasil menewaskan seorang pembom mobil bunuh diri meggunakan pesawat tanpa awak (drone) di Kabul Afghanistan pada 29 Agustus 2021.
Menurut pejabat Pentagon (pangkalan militer AS), terjadi keributan di bandara Kabul mengenai bom bunuh diri saat pasukan AS sedang sibuk mengevakuasi warga dan melakukan penarikan pasukan dari Afghanistan.
Baca Juga: Ledakan di Bandara Kabul Afghanistan, 60 Korban Tewas, Ternyata Ini Pelakunya
Aksi perlawanan itu adalah yang kedua oleh militer AS sejak bom bunuh diri ISIS-K di luar bandara pada Kamis, 26 Agustus yag menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil Afghanistan.
Diliput Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Reuters, Bandara tersebut telah menjadi tempat pengangkutan udara besar-besaran oleh AS dan pasukan sekutu mengevakuasi warga mereka dan warga Afghanistan.
Baca Juga: Setelah Afghanistan, Amerika Serikat Kirim Kapal Perangnya Melewati Selat China dan Taiwan
Evakuasi besar-besaran itu akan berakhir menjelang tenggat waktu Selasa, 31 Oktober yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden.
Para pejabat Pentagon mengatakan bahwa tersangka bom bunuh diri itu adalah anggota ISIS-K, afiliasi lokal Negara Islam yang merupakan musuh Barat dan Taliban.
Para pejabat AS mengatakan mereka sangat khawatir dengan serangan ISIS-K di bandara ketika pasukan AS melakukan evakuasi.