Network
LINGKAR MADIUN - Taliban kini menguasai secara de facto hampir seluruh titik di wilayah Afghanistan tanpa adanya peperangan dan pertumpahan darah.
Taliban adalah kekuatan gerilya anti kependudukan asing yang awalnya dimulai sebagai gerakan spontan massa melawan tirani kekuatan asing dan kroni-kroninya.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Quora pada 28 Agustus 2021, dijelaskan bahwa Taliban bukan sekedar gerakan militer, politik, dan dakwah, tapi juga gerakan kemanusiaan dan gerakan perlawanan.
Baca Juga: Ramal Apa yang Akan Terjadi di Tahun 2050, Pria Ini Sebut Ada Peperangan Antara Manusia dan Bot
Arsitek utamanya adalah ulama-ulama Islam dari berbagai lembaga keagamaan, yang dikenal sebagai madrasah, yang sudah muak dengan situasi yang terjadi di negara asal mereka setelah mundurnya pasukan Soviet.
Kegagalan pemerintah Afghanistan untuk memberikan keamanan, pemberian layanan dasar, serta merajalelanya praktik korupsi mendorong mayoritas penduduk bergabung dengan Taliban.
Menurut laporan 2016 yang dikeluarkan oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Bantuan Afghanistan (SIGAR), korupsi besar-besaran, penyuapan, dan uang narkoba telah merusak upaya AS untuk membangun masyarakat Afghanistan yang layak.
Baca Juga: Ingin Awet Muda? Salah Satu Kuncinya Jaga Persahabatan dan Silaturahim, Ini Buktinya Secara Ilmiah
Amerika Serikat seperti mendapatkan hujan pisau dari pemerintah Afghanistan, karena upaya pembangunan yang mereka gelontorkan justru dikorupsi pejabat Afghanistan.
