Elektabilitas Menurun, Yoshihide Suga Tak Akan Maju Menjadi Perdana Menteri Jepang Lagi

- 4 September 2021, 08:44 WIB
Elektabilitas Menurun, Yoshihide Suga Tak Akan Maju Menjadi Perdana Menteri Jepang Lagi
Elektabilitas Menurun, Yoshihide Suga Tak Akan Maju Menjadi Perdana Menteri Jepang Lagi /Reuters

 

LINGKAR MADIUN - Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, memutuskan untuk tidak mengikuti bursa kandidat Perdana Menteri Jepang dalam pemilihan umum berikutnya.

Yoshihide Suga sendiri melihat dukungan masyarakat terhadapnya terus menurun, apalagi Jepang sekarang sedang berjuang melawan gelombang kasus COVID-19 terburuknya.

Elektabilitas Suga kini berada di titik terendah, hanya 30% masyarakat Jepang yang menyatakan puas dengan kepemimpinannya.

Baca Juga: Dipinjamkan Barcelona ke Besiktas, Miralem Pjanic: Ronald Koeman Tidak Menghormati Saya

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga juga tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang akan digelar akhir bulan ini.

Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari AFP, Partai Demokrat Liberal Jepang kini sedang mencari pengganti Suga.

"Berlari dalam bursa pemilihan perdana menteri dan menangani penanggulangan virus Corona akan membutuhkan energi yang sangat besar," tutur Suga.

Baca Juga: Susu Tempe, Minuman Unik dengan Nutrisi Selangit Ampuh Sikat Diabetes dan Kolesterol, Tertarik Coba?

Yoshihide Suga yang kini berusia 72 tahun menjadi perdana menteri Jepang setelah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe mengundurkan diri pada September 2020 lalu.

Toshihiro Nikai, sekretaris jenderal Partai LDP, mengatakan kepada wartawan bahwa Perdana Menteri Yoshihide Suga ingin fokus terhadap penanganan pandemi COVID-19.

"Hari ini di pertemuan eksekutif, Perdana Menteri Suga mengatakan dia ingin memfokuskan upayanya pada langkah-langkah anti-coronavirus," kata Toshihiro.

Baca Juga: Benci Suara Kunyahan Orang Lain Saat Makan? Bisa Jadi Kamu ‘Derita‘ Fenomena Ini, Simak Ulasannya

Semua orang di Jepang rata-rata terkejut dengan keputusan Yoshihide Suga ini, terutama mereka yang berkecimpung dalam dunia politik dan ekonomi.

Daiju Aoki, kepala ekonom Jepang di UBS SUMI Trust Wealth Management, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pengumuman itu cukup mengejutkan.

"Tetapi itu memberikan lebih banyak kepastian dan prospek ke depan daripada ketidakpastian ketika Jepang mencoba memerangi virus Corona," ungkap Aoki.

Baca Juga: Luar Biasa, Peneliti Ungkap Terapi Baru Kanker Menggunakan Gelombang Bunyi

Yoshihide Suga sebenarnya mendapati elektabilitas kepuasan masyarakat berada dalam titik terendah saat Olimpiade Tokyo 2020.

Suga mendapatkan kritik domestik yang intens setelah memutuskan untuk melanjutkan gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Suga dianggap melalaikan keadaan mendesak darurat COVID-19 di internal Jepang, apalagi keadaan darurat kesehatan yang sedang berlangsung membuat perekonomian menurun.

Baca Juga: Hilangkan Nyeri Lutut dengan 3 Makanan Murah dan Mudah Dijumpai di Indonesia

Ketidakpuasan publik karena penanganan krisis kesehatan oleh pemerintah membuat mereka kehilangan kepercayaan pada pemimpin.

Sebagai perdana menteri, Suga terbebani oleh kritik intens yang juga mempengaruhi upayanya untuk menghidupkan kembali ekonomi negara.

Sebagai putra dari ayah seorang petani stroberi dan dari ibu seorang guru sekolah, Suga dibesarkan di pedesaan Akita di Jepang utara.

Baca Juga: Hati-hati Jika Muncul Garis Ini di Kuku, Bisa Jadi Pertanda Penyakit Tertentu, Segera Periksa Kukumu

Saat dewasa, Yoshihide Suga melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Tokyo dengan bekerja paruh waktu di sebuah pabrik.

Dia terpilih ke kantor parlemen daerah pertamanya pada tahun 1987 sebagai anggota majelis kota di Yokohama dan masuk parlemen nasional pada tahun 1996.

Bulan lalu, mantan Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi menyatakan diri siap menjadi calon pengganti Yoshihide Suga, baik itu sebagai Presiden Partai LDP dan kandidat perdana menteri Jepang dalam pemilihan yang akan datang. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah