LINGKAR MADIUN - Hong Kong sebagai daerah administrasi khusus akan menjadi tempat bagi China untuk meluncurkan obligasinya.
Seperti yang diketahui, Hong Kong adalah salah satu kota terkaya di dunia dengan pendapatan yang sangat tinggi.
Selain itu, Hong Kong juga menggunakan mata uang yang berbeda dengan mata uang yang digunakan oleh negara China.
Baca Juga: Rusia Bela China, Tolak Tuduhan Amerika Serikat Jika COVID-19 Adalah Senjata Biologis
Atas dasar tersebut, mata uang China (yuan) akan berekspansi melalui dolar Hong Kong yang dianggap memiliki legitimasi kuat di mata internasional.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Xinhua, dijelaskan bahwa China ingin melakukan ekspansi ekonomi dengan meluncurkan obligasi di negara Hong Kong.
Kementerian Keuangan China (MOF) berencana menerbitkan obligasi negara senilai 20 miliar yuan atau setara Rp51 triliun di Daerah Administratif Khusus Hong Kong tahun ini.
Baca Juga: Tinggalkan Galatasaray, Radamel Falcao Pilih Perkuat Rayo Vallecano di Liga Spanyol
Kementerian Keuangan China akan menerbitkan obligasi negara renminbi (RMB) dalam tiga gelombang, masing-masing 8 miliar yuan, 6 miliar yuan, dan 6 miliar yuan lagi.