Tidak Ada Perempuan, Taliban Umumkan Kabinet Emirat Afghanistan yang Semua Pejabatnya Laki-laki

- 8 September 2021, 14:56 WIB
Taliban umumkan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Mullah Haibatullah Akhundzada dan ingin segera membangun kembali Afghanistan dengan aturan Islam.
Taliban umumkan pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Mullah Haibatullah Akhundzada dan ingin segera membangun kembali Afghanistan dengan aturan Islam. /Al Jazeera

LINGKAR MADIUN - Taliban pada hari Selasa, 7 September 2021, mengumumkan pemerintah sementara yang semuanya laki-laki.

Semua pejabat kabinet sebagian besar terdiri dari pejabat senior Taliban, yaitu orang-orang penting saat perebutan kekuasaan mereka di Afghanistan bulan lalu.

Dilansir dari Andoulu Agency, Mullah Mohammad Hassan Akhund yang menjabat sebagai wakil perdana menteri di pemerintahan Taliban sebelumnya hingga 2001 akan memimpin pemerintahan baru sebagai perdana menteri.

Baca Juga: Rekap Hasil Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia: Iran dan Australia Masih Kokoh di Puncak

Sementara Sirajuddin Haqqani, pemimpin Jaringan Haqqani, sebuah kelompok militan yang dicap oleh Amerika Serikat sebagai kelompok teroris, ditunjuk sebagai pejabat menteri dalam negeri.

Dalam pernyataan pertama yang dikeluarkan sejak Taliban merebut ibu kota Kabul pada pertengahan Agustus 2021, pemimpin tertinggi Haibatullah Akhundzada mengatakan pemerintah baru akan memerintah sesuai dengan hukum Islam.

Taliban akan menghidupkan kembali 'Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan' yang sangat ditakuti, yang menindas perempuan di bawah pemerintahan sebelumnya dari 1996 hingga 2001.

Baca Juga: Presiden AS Menyatakan China akan Mencoba Buat Pengaturan dengan Taliban, Joe Biden: Saya Yakin!

Kementerian tersebut memiliki hukum administratif dalam menghukum perempuan dengan hukum Islam, seperti cambuk, kurungan penjara, bahkan sampai rajam.

Pemerintah baru yang sebagian besar terdiri dari Pashtun, kelompok etnis dominan di dalam Taliban, kemungkinan akan berjuang untuk memenangkan pengakuan internasional.

Apalagi sekarang Taliban sedang berada di bawah tekanan internasional untuk membentuk pemerintah inklusif yang menghormati hak-hak perempuan.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Antara Influenza dan COVID-19, Kamu Wajib Tahu Agar Tidak Mudah 'Dicovidkan'

Selanjutnya, nama Mullah Mohammad Yaqoob, putra tertua mendiang pendiri Taliban Mullah Omar, diangkat sebagai pejabat menteri pertahanan.

Abdul Ghani Baradar, kepala urusan politik Taliban, akan menjadi wakil perdana menteri, sementara Amir Khan Muttaqi, yang juga terlibat dalam urusan politik Taliban, ditunjuk sebagai pejabat menteri luar negeri.

Ketika Taliban merilis nama-nama 33 menteri dalam kabinet pemerintah sementaranya, seorang juru bicara Taliban mengatakan daftar itu belum lengkap dan lebih banyak perubahan mungkin akan datang.

Baca Juga: Alasan Seseorang Sulit Tidur Saat Isolasi Mandiri, Begini Penyebab dan Solusinya

Juru bicara Taliban tersebut mengatakan pemerintah baru akan mulai efektif bekerja pada hari Rabu, 8 September 2021.

Pada 15 Agustus 2021, Taliban kembali berkuasa setelah Amerika Serikat memilih menarik pasukannya dari Afghanistan.

Penarikan besar-besaran pasukan Amerika Serikat mengakhiri perang selama dua dekade yang dipicu oleh serangan teror 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Kebakaran Lapas Tangerang Tewaskan 41 Narapidana, Simak Ternyata Begini Penyebab Kebakaran

Kelompok tersebut diduga oleh Amerika Serikat menyembunyikan organisasi al-Qaeda, yang bertanggung jawab atas serangan tahun 2001, dan menekan hak-hak perempuan selama pemerintahan sebelumnya. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah