China Sambut 'Berakhirnya Anarki' dengan Pemerintah Afghanistan yang Baru, Wang: Tak Ikut Campur Internalnya

- 8 September 2021, 20:50 WIB
China telah mengecam penarikan Amerika, yang dikritik sebagai tidak terencana dan tergesa-gesa. Simak penjelasannya.
China telah mengecam penarikan Amerika, yang dikritik sebagai tidak terencana dan tergesa-gesa. Simak penjelasannya. /NDTV.COM

Sementara sebagian besar dunia telah mengadopsi pendekatan menunggu dan melihat untuk terlibat dengan Taliban, China telah mengatakan siap untuk membangun hubungan persahabatan dengan kelompok itu setelah pengambilalihan mereka.

'Baca Juga: Inilah Jenis Puasa yang Seringkali Dilakukan Oleh Masyarakat Kejawen, Salah Satunya Puasa Weton

Baca Juga: Geram Melihat Gaya Saipul Jamil Bebas, Gus Miftah: Semoga Sadar dan TaubatBaca Juga: Geram Melihat Gaya Saipul Jamil Bebas, Gus Miftah: Semoga Sadar dan Taubat

Analis mengatakan pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka peluang ekonomi bagi China dan memungkinkan perluasan penggerak infrastruktur luar negerinya yang besar, Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Taliban juga dapat melihat China sebagai sumber penting dukungan ekonomi dan berpotensi menjadi sekutu utama.

Pekan lalu seorang juru bicara Taliban mengatakan Beijing telah menjanjikan mereka peningkatan bantuan dan bantuan COVID-19.

Baca Juga: Sadis, Anak Gorok Leher Ibu Kandung di Cilacap Utara Hingga Tewas! Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Juga: Inilah Jenis Puasa yang Seringkali Dilakukan Oleh Masyarakat Kejawen, Salah Satunya Puasa Weton

Namun, Beijing mewaspadai kelompok militan yang memberikan dukungan kepada separatis Uyghur minoritas Muslim yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.

Wang mengatakan pada hari Rabu bahwa China "tidak akan ikut campur dalam urusan internal Afghanistan", tetapi berharap Taliban akan "mengejar kebijakan domestik dan luar negeri yang moderat dan stabil, dengan tegas menindak semua jenis kekuatan teroris, dan bergaul dengan baik dengan semua negara, terutama negara tetangga. negara".***

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah