Ilmuwan Sedang Amati Perkembangan Varian Mu, Sementara Varian Delta Masih Melonjak

- 9 September 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Mu.
Ilustrasi Covid-19 varian Mu. /TheDigitalArtist/Pixabay

LINGKAR MADIUN- Penyebaran virus SARS-CoV-2 yang berkelanjutan telah melahirkan varian alfabet Yunani sistem penamaan yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melacak mutasi baru virus penyebab COVID-19.

Beberapa telah melengkapi virus dengan cara yang lebih baik untuk menginfeksi manusia atau menghindari perlindungan vaksin.

Para ilmuwan tetap fokus pada Delta, sekarang varian dominan di seluruh dunia, tetapi melacak yang lain untuk melihat apa yang mungkin terjadi suatu hari nanti.

Varian Delta

Varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India tetap menjadi yang paling mengkhawatirkan.

Baca Juga: 20 tahun berlalu, Korban Serangan 9/11 Masih Menderita Masalah Kesehatan Mulai Pernapasan Hingga Kanket

Baca Juga: Patut Dicoba! Minumlah Ramuan Ini Setiap Pagi Secara Rutin, Mampu Turunkan Tekanan Darah dan Kencangkan Kulit

Ini menyerang populasi yang tidak divaksinasi di banyak negara dan telah terbukti mampu menginfeksi proporsi yang lebih tinggi dari orang yang divaksinasi daripada pendahulunya.

WHO mengklasifikasikan Delta sebagai varian kekhawatiran, yang berarti telah terbukti mampu meningkatkan penularan, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mengurangi manfaat vaksin dan perawatan.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x