LINGKAR MADIUN- Penyebaran virus SARS-CoV-2 yang berkelanjutan telah melahirkan varian alfabet Yunani sistem penamaan yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melacak mutasi baru virus penyebab COVID-19.
Beberapa telah melengkapi virus dengan cara yang lebih baik untuk menginfeksi manusia atau menghindari perlindungan vaksin.
Para ilmuwan tetap fokus pada Delta, sekarang varian dominan di seluruh dunia, tetapi melacak yang lain untuk melihat apa yang mungkin terjadi suatu hari nanti.
Varian Delta
Varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India tetap menjadi yang paling mengkhawatirkan.
Ini menyerang populasi yang tidak divaksinasi di banyak negara dan telah terbukti mampu menginfeksi proporsi yang lebih tinggi dari orang yang divaksinasi daripada pendahulunya.
WHO mengklasifikasikan Delta sebagai varian kekhawatiran, yang berarti telah terbukti mampu meningkatkan penularan, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mengurangi manfaat vaksin dan perawatan.