LINGKAR MADIUN - Sebelum meninggalkan Afghanistan, Amerika Serikat memilih untuk melepaskan serangan terakhirnya ke negara tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Selasa, 14 September 2021, bahwa dirinya tidak tahu apakah serangan terakhir menewaskan seorang pekerja bantuan atau seorang militan ISIS-K.
Blinken mengatakan bahwa sekarang penyelidikan sedang berlangsung.
Serangan tersebut memang dilangsungkan untuk menyerang militan ISIS-K tanpa ada niatan buruk untuk melukai masyarakat sipil.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari AFP pada 16 September 2021, sebuah pesawat tak berawak (drone) berjenis Reaper menurunkan bom dan menghantam sebuah mobil di Kabul.
Washington mengatakan bahwa serangan itu mengganggu rencana gerakan ekstremis ISIS-K untuk serangan baru di bandara Kabul.
Namun saudara laki-laki Ezmarai Ahmadi, seorang pekerja untuk kelompok bantuan yang berbasis di AS terbunuh.