Setelah Afghanistan, Amerika Serikat Berusaha Cegah Pengaruh China Bersama Inggris dan Australia

- 17 September 2021, 20:15 WIB
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat konferensi virtual tentang kerja sama AUKUS pada Rabu, 15 September 2021.
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat konferensi virtual tentang kerja sama AUKUS pada Rabu, 15 September 2021. /REUTERS

Menurut Biden, aliansi baru tersebut mencerminkan tren yang lebih luas dari mitra utama Eropa yang berperan di Indo-Pasifik.

"Kita harus mampu mengatasi lingkungan strategis saat ini, di kawasan ini, dan bagaimana hal itu dapat berkembang," tambahnya.

Baca Juga: Ramalkan Munculnya Virus Baru Berwarna Jingga, Indigo Sebut Akan Lebih Ganas Dibandingkan Covid-19 Saat Ini 

Aliansi keamanan baru kemungkinan akan dilihat sebagai langkah provokatif oleh China, yang telah berulang kali mengecam Biden ketika dia berusaha untuk memfokuskan kembali kebijakan luar negeri AS di Pasifik pada awal masa kepresidenannya.

Sebelum aliansi AUKUS tersebut diumumkan, seorang pejabat senior pemerintah AS berusaha mengecilkan gagasan bahwa aliansi itu dimaksudkan sebagai pencegah pengaruh China di kawasan tersebut.

Pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan pembentukan aliansi tidak ditujukan untuk satu negara China saja.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Penderita Diabetes Wajib Tahu, Jangan Pernah Gunakan Bahan Makanan Ini Jika Ingin Diri Selamat 

Pembentukan aliansi itu tentang upaya yang lebih besar untuk mempertahankan perdamaian, keterlibatan peperangan, dan pencegahan peperangan di Indo-Pasifik oleh ketiga negara.

Boris Johnson selaku Perdana Menteri Inggris mengatakan aliansi itu akan memungkinkan tiga negara demokrasi maritim berbahasa Inggris untuk memperkuat ikatan mereka.

"Kami akan memiliki peluang baru untuk memperkuat posisi Inggris di ujung tombak sains dan teknologi, memperkuat keahlian nasional kami, dan mungkin yang paling signifikan, Inggris, Australia, dan AS akan bergabung lebih erat lagi," kata Johnson.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah