LINGKAR MADIUN - Patung perunggu Chiang Kai-shek setinggi 6,3 meter (21 kaki) yang berada di plaza kemerdekaan Taiwan kini menjadi sorotan banyak orang.
Sejak lama patung Chiang Kai-shek tersebut menjadi bahan perdebatan sengit, emosional, dan polarisasi di Taiwan.
Perlu diketahui bahwa Chiang Kai-shek adalah pemimpin otoriter Taiwan sejak tahun 1949 sampai 1975.
Jabatan pemimpin Taiwan tersebut digantikan oleh anaknya Chiang Ching-kuo yang juga menjabat sebagai pemimpin Partai Kuomintang (Partai Nasionalis China).
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari AFP, 18 September 2021, dijelaskan bahwa patung tersebut dibangun oleh Chiang Ching-kuo sebagai upaya menjaga demokrasi di Taiwan.
Patung raksasa Chiang yang duduk di kursi tersebut berada di alun-alun besar Taipei yang didedikasikan untuk Generalissimo Chiang Kai-shek mirip dengan Lincoln Memorial di Washington.
Baca Juga: Segera Konsumsi Camilan Ini 2 Kali Seminggu, Mampu Kurangi Risiko Penyakit Jantung Lawan Hipertensi
Pada hari Rabu, 15 September 2021, Komisi Keadilan Transisi Independen mengatakan patung itu harus diturunkan karena alun-alun Taipei seolah-olah menjadi taman yang "mencerminkan sejarah otoriter" Taiwan.