China Sebut Kekerasan di Uyghur Adalah Kebohongan yang Dibuat-buat oleh Kelompok Separatis Anti-China

- 20 September 2021, 19:25 WIB
Ilustrasi muslim Uyghur. Beberapa waktu lalu, pengadilan Uyghur digelar di negara Inggris.
Ilustrasi muslim Uyghur. Beberapa waktu lalu, pengadilan Uyghur digelar di negara Inggris. /Aljazeera/

LINGKAR MADIUN - Pengadilan Uyghur digelar di Inggris beberapa waktu yang lalu yang kemudian menimbulkan berbagai macam reaksi.

China sebagai negara yang disudutkan mengecam keras saksi-saksi ahli yang mengemukakan pendapatnya di pengadilan tersebut dengan menuduh mereka sebagai pembohong.

China mengklaim, kisah-kisah tersebut adalah kisah yang dibuat-buat yang diberikan oleh saksi pada dengar pendapat baru-baru ini.

Baca Juga: Ramal Calon Adik Rafathar, Indigo Sebut Bakal Punya Rezeki Lebih Banyak Dibanding Sang Kakak? 

China menyebut bahwa pengadilan tersebut menunjukkan kebohongan yang digunakan sebagai barang bukti untuk mendukung tuduhan terhadap wilayah otonomi Xinjiang Uyghur.

"Pengadilan Uyghur penuh dengan kebohongan dan informasi palsu," ucap Xu Guixiang, juru bicara pemerintah daerah Xinjiang seperti yang dikutip dari China Daily pada 18 September 2021.

"Banyak cerita yang disampaikan oleh saksi di persidangan mungkin tampak dapat dipercaya, tetapi sedikit yang tahu bahwa pengalaman pribadi itu sering dibuat-buat," tambahnya.

Baca Juga: Korea Selatan Tetap Berikan Bantuan Kemanusiaannya ke Korea Utara Meski Moon Jae-in Sempat Diejek 

Halimet Rozi mengklaim di persidangan bahwa dia mencurigai saudara-saudaranya ditahan oleh agen pemerintah China.

"Faktanya, tidak ada kerabat langsungnya yang pernah ditahan. Mereka semua hidup normal di Xinjiang," sambung Xu.

Halimet yang meninggalkan China pada 2006 adalah tokoh kunci Asosiasi Uyghur yang berada di Jepang, dan tergabung dalam kelompok anti-China.

Baca Juga: Lagi, ISIS Akui Bertanggung Jawab Atas Serangan Ledakan Beruntun di Afghanistan Timur 

Yerken Rozi, kakak laki-laki Halimet, mengatakan dia tidak pernah diawasi atau ditahan seperti yang diklaim Halimet.

"Dia juga mengklaim bahwa (selama penahanan) saya dipukuli oleh orang lain, yang mematahkan kaki saya, memar wajah saya, dan patah pinggang saya. Kapan dia melihat hal-hal itu?" ungkap Yerken Rozi.

Yerken yang bekerja di biro pajak Prefektur Tacheng mengatakan dia tidak mengerti mengapa saudaranya berani mencoreng dan memfitnah orang lain sejak dia pergi ke Jepang.

Baca Juga: China Siap Penuhi Pasar Barat dengan Produk Mereka Setelah Sukses Buat Kereta Api Rute Eropa 

"Kamu tidak menghargai fakta. Apa maksudmu ketika kamu mengucapkan kata-kata itu?" tambah Yerken.

"Anda masih warga negara China. Mungkin Anda tidak dapat melakukan sesuatu untuk negara Anda, tetapi Anda tidak dapat menodai negara kami dengan berbicara omong kosong," sambungnya.

China telah berulang kali menyatakan bahwa "pengadilan Uyghur" adalah entitas non-pemerintah yang didanai oleh pasukan anti-China.

Baca Juga: Bahas Masalah Palestina dan Nuklir Iran, Menlu Rusia dan Menlu Israel Buat Mediator Kuartet Timur Tengah 

Rangkaian pengadilan Ughyur diadakan dari 10-13 September 2021 di London.

Xu mengatakan apa yang disebut pengadilan itu pada dasarnya adalah manipulasi politik yang bertujuan untuk mendiskreditkan China. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah