Australia Batalkan Kerja Sama Kapal Selam, Dubes Prancis: Kesalahan Diplomatik yang Besar

- 21 September 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi kapal selam Australia. Prancis menyayangkan pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam oleh pihak Australia.
Ilustrasi kapal selam Australia. Prancis menyayangkan pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam oleh pihak Australia. /Royal Australian Navy

LINGKAR MADIUN - Australia baru saja menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat dan Inggris atau yang disebut dengan nama AUKUS untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir.

Imbas dari kerja sama tersebut, Australia membatalkan kerja samanya dengan Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional.

Pembatalan kerja sama oleh pihak Australia tersebut disayangkan oleh Prancis.

Baca Juga: Indonesia Beri Bantuan Kemanusiaan Sebesar USD 200.000 kepada Myanmar 

Duta Besar Prancis untuk Australia Jean-Pierre Thebault menyatakan bahwa Australia telah membuat kesalahan diplomatik yang besar.

Dilansir dari Reuters pada 18 September 2021, dijelaskan bahwa Australia membatalkan pesanan miliaran dolar untuk kapal selam Prancis demi kerja sama AUKUS.

"Saya pikir ini adalah kesalahan besar, penanganan kemitraan yang sangat buruk, karena ini bukan kontrak," ucap Thebault.

Baca Juga: Minta Pertajam Anggaran Pertanian 2022 ,DPR-RI Harapkan Program Kementerian Pertanian Tak Sekadar Copy-Paste  

"Ini adalah kemitraan yang seharusnya didasarkan pada kepercayaan, saling pengertian, dan ketulusan," tambahnya.

Australia mengatakan pada Kamis, 16 September 2021 bahwa pihaknya akan membatalkan kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2016 lalu untuk grup Angkatan Laut Prancis yang akan membangun armada kapal selam konvensional.

Sebaliknya, Australia memilih untuk membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral.

Baca Juga: Fatal, Ini Tanda-tanda Diabetes yang Sering Diabaikan Menurut Dokter Agus Rahmadi, Anda Wajib Tahu

Prancis menyebut pembatalan kesepakatan yang bernilai 40 miliar dolar AS itu sebagai tikaman dari belakang, hingga membuat mereka menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia.

Di sisi lain, Australia menyesalkan penarikan duta besar Prancis tersebut, dan mengatakan bahwa mereka menghargai hubungan dengan Prancis dan akan terus terlibat dalam isu-isu lain.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa Prancis adalah "sekutu penting," dan Amerika Serikat akan terlibat dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan perbedaan. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah