Setelah itu, sekolah Kashasha dibuka kembali pada 21 Mei 1962, dan ditutup kembali pada akhir Juni.
Awal bulan itu, epidemi tertawa menyebar ke sekolah menengah putri Ramashenye, dekat Bukoba, dan mempengaruhi 48 gadis.
Sekolah Kashasha sempat digugat karena mengizinkan anak-anak dan orang tua mereka menularkannya ke daerah sekitar.
Namun 18 bulan kemudian, fenomena itu berhasil mereda.
Laporan tawa secara luas disertai dengan pingsan, perut kembung, masalah pernapasan, ruam, menangis, dan menjerit.
Secara keseluruhan, 14 sekolah ditutup dan 1.000 orang terkena dampaknya.
Christian F. Hempelmann dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, telah berteori bahwa fenomena itu disebabkan oleh stres.
Meskipun begitu, sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab merebaknya wabah tertawa tersebut. ***