Baca Juga: Kabar Gembira, Peneliti dari China Temukan Transmisi Lengkap COVID-19 Varian Delta
Dalam Airshow tersebut, China akan memamerkan juga beberapa produk yang ingin diekspor, termasuk AG600, pesawat amfibi terbesar di dunia, yang dirancang untuk peran pemadam kebakaran dan penyelamatan laut.
Baca Juga: Tidak Seperti Negara Barat, China Secara Tegas Melarang Artis 'Banci' Tampil di Depan Publik
Wing Loong II, sebuah drone bersenjata yang mirip dengan MQ-9 Reaper Amerika, telah dijual ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, dan Pakistan saat China bersaing dengan saingan Barat untuk meningkatkan ekspor militer.
Serangkaian produk drone baru bernama Feihong, termasuk helikopter tak berawak, rudal, dan generasi baru drone siluman, akan memulai debutnya di pameran tersebut.
Baca Juga: Militer Myanmar Bebaskan Biksu Anti-Muslim yang Dipenjara Atas Tuduhan Penghasutan
Di balik prestasinya yang gemilang, rupanya China haus akan pengakuan. Negara itu mengklaim atas hampir seluruh wilayah perbatasan Laut China Selatan dan perbatasan Laut Natuna Utara yang kini dijaga oleh angkatan laut Indonesia.
Baca Juga: Kapal China dan AS Lintasi Batas Perairan Laut Natuna Utara Indonesia, TNI-AL Perketat Patroli
Pengakuan China berdasarkan sembilan garis putus-putusnya yang kontroversial di Laut China Selatan ditolak oleh pengadilan di Den Haag pada tahun 2016 setelah Filipina mengambil tindakan hukum, namun China mengabaikan keputusan itu.***