LINGKAR MADIUN – Sedikitnya 20 orang tewas dan 100 terluka setelah gempa bumi melanda Pakistan selatan pada Kamis dini hari, hal ini dilaporkan pejabat senior Balochistan kepada Al Jazeera yang dirangkum LINGKAR MADIUN.
"Ada cukup banyak tanah longsor, dan tim saat ini bekerja untuk membersihkan jalan ke daerah itu," kata Menteri Dalam Negeri Balochistan Zia Langove kepada Al Jazeera melalui telepon saat dia mengkonfirmasi jumlah korban tewas terbaru.
Baca Juga: Perdana Menteri Pakistan Sebut Negaranya Sudah Lelah dengan Tingkah Laku Amerika Serikat
Petugas penyelamat akan dapat melakukan penilaian kerusakan yang lebih akurat begitu mereka memiliki akses ke daerah tersebut, katanya.
Dilaporkan bahwa daerah terdampak gempa belum bisa diakses jalur darat, sehingga pendataan, distribusi pertolongan pertama serta bantuan masih sangat terhambat.
Langove mengatakan sebagian besar korban di area gempa runtuh dan mengalami kerusakan parah.
Tercatat gempa terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat (05.00 WIB), saat banyak orang sedang tidur.
Gempa terjadi di dekat dengan Harnai, sebuah kota pegunungan terpencil sekitar 100 kilometer timur kota Quetta, ibukota provinsi Balochistan, yang dekat dengan perbatasan Afganistan.
Baca Juga: Pemerintahan Taliban Belum Stabil, ISIS Sudah Ledakan Bom dan Menebar Teror di Afghanistan
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mencatat gempa berkekuatan 5,7 SR, meningkat dari sebelumnya berkekuatan 5,4.
Survei Geologi AS mengatakan gempa itu berkekuatan 5,7 skala Richter dan kedalaman sekitar 20 kilometer.
Baca Juga: Deteksi Dini Gempa di Jatim, Peneliti Yogyakarta Siap Pasang 10 Stasiun EWS di Pesisir Pulau Jawa
Pakistan rentan terhadap gempa bumi karena melintasi perbatasan di mana lempeng tektonik India dan Eurasia bertemu.
Hingga berita ini dibuat, data yang bisa dirangkum hanyalah informasi kekuatan gempa, pusat gempa, lokasi, dan perkiraan korban meninggal dan terluka.
Baca Juga: AUKUS Terbentuk, Kawasan Asia Tenggara Terancam Menjadi Korban Pertikaian AS dan China
Belum diketahui menyeluruh mengenai kerugian atas kerusakan, proses evakuasi, hingga penyaluran bantuan.***