LINGKAR MADIUN – Sebagian besar perusahaan di Amerika Serikat (AS) masih menerapkan sistem kerja work from home (WFH) meskipun kasus COVID-19 terus menurun.
Tidak ditemukan alasan khusus mengapa sistem WFH masih diterapkan di beberapa perusahaan.
Banyak yang menyebutkan bahwa WFH akan menjadi tren baru dalam dunia kerja, karena dianggap lebih fleksibel dan efisien.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Arirang, dijelaskan bahwa WFH seakan masih menjadi tren di kalangan pekerja kantoran, meskipun tingkat infeksi COVID-19 menurun.
Hal tersebut terjadi karena perusahaan di AS ternyata sudah menginvestasikan banyak modal kepada karyawannya untuk peralatan kerja WFH.
Oleh karena itu, apabila WFH tidak dijalankan, tentu perusahaan akan mengalami kerugian.
Baca Juga: Jika Anda Berusia di Atas 40 Tahun, Jangan Khawatir Mengatasi Kesemutan, Cukup Konsumsi Makanan Ini
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Morgan Stanley pada 5 Oktober 2021, 69 persen dari sekitar 61 perusahaan AS yang disurvei mengatakan mereka akan menggunakan struktur kerja hibrida, yaitu karyawan bekerja tiga hari di kantor dan dua hari bekerja dari rumah.