Tidak Percaya dengan Janji Manis Xi Jinping, Kepresidenan Taiwan: 23 Juta Warga Punya Pilihan Sendiri

- 13 Oktober 2021, 14:35 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. /Instagram @Tsai Ing-wen

Dewan Urusan Daratan Taiwan menambahkan bahwa hanya 23 juta orang Taiwan yang memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka.

Konsepsi penyatuan Taiwan menguat akhir-akhir ini setelah ada opsi kemerdekaan Taiwan yang diusung oleh Partai Demokratik Progresif.

Baca Juga: 4 Gejala Halus dan Sering Dianggap Tidak Serius Ini Bisa Jadi Peringatan Kanker Pankreas yang Menyerang Keras 

Partai Demokratik Progresif adalah partai yang mengusung Presiden Taiwan sekarang, Tsai Ing-wen.

Keinginan Warga Taiwan untuk merdeka tidak lain karena ketidakpercayaan mereka terhadap sistem komunisme dan satu partai yang ada di China Daratan.

Kendati demikian, China melalui Presiden Xi Jinping sudah bersumpah bahwa mereka akan menghormati prinsip demokrasi Taiwan, meskipun nantinya Taiwan telah menjadi bagian dari China.

Baca Juga: Hindari 6 Hal Sepele Ini, Dijamin Dagangan Laris Manis Sepanjang Hari Meski di Masa Pandemi Covid-19 

Perlu diketahui, 'prinsip satu negara dua sistem' adalah prinsip yang diusung oleh Deng Xiaoping dalam menyatukan Taiwan karena adanya desakan dari dalam masyarakat China.

Dalam prinsip tersebut dinyatakan bahwa Taiwan (Republik China) dan China (Republik Rakyat China) adalah satu bangsa, yakni bangsa China dengan dua sistem yang berbeda.

Sistem yang ada di Taiwan adalah sistem yang berbasis demokrasi liberalisme, sedangkan di China adalah sistem yang berbasis demokrasi komunisme. ***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah