Tidak Percaya dengan Janji Manis Xi Jinping, Kepresidenan Taiwan: 23 Juta Warga Punya Pilihan Sendiri

- 13 Oktober 2021, 14:35 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. /Instagram @Tsai Ing-wen

LINGKAR MADIUN - Taiwan telah bereaksi tajam terhadap pidato Presiden China Xi Jinping di sebuah acara untuk memperingati 110 tahun Revolusi China 1911.

Kantor kepresidenan Taiwan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Revolusi 1911 membentuk demokrasi dan republikanisme, bukan otoritarianisme dan despotisme.

Dilansir dari NHK, dikatakan demokrasi dan republikanisme telah direalisasikan di Taiwan saat ini.

Baca Juga: Usia di Atas 50 Tahun, Cara Mudah dan Ampuh Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Rutin Konsumsi Kacang Ini 

Pernyataan itu juga menunjukkan China telah mengkhianati janjinya, bahwa kebijakan 'satu negara dua sistem' tidak mungkin dilakukan.

Lebih lanjut dikatakan, opini publik arus utama Taiwan dengan jelas menolak gagasan 'satu negara dua sistem.'

Dalam pernyataan terpisah, Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan masalah terbesar dalam hubungan lintas-selat terletak pada kegagalan Beijing untuk menghadapi Taiwan dan meninggalkan penggunaan kekuatan.

Baca Juga: Tegang! Menteri Pertahanan Taiwan Perkirakan China Bisa Serang Taiwan pada Tahun 2025 

Dikatakan kebijakan Taiwan kaku, Beijing gagal untuk menanggapi situasi internasional yang berubah dan benar-benar mengabaikan keraguan dan keberatan rakyat Taiwan.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x