LINGKAR MADIUN - Adanya anomali iklim yang terjadi akhir-akhir ini membuat badai Kompasu yang ada di Filipina menjadi lebih ganas dari biasanya.
Penambahan angin dari kawasan Vietnam dan Laut China Selatan telah menambah kecepatan angin dan intensitas cuaca yang buruk.
Perumahan yang terdapat di sepanjang pantai di Filipina diterjang angin kencang, dan menyebabkan banyak rumah rusak.
Baca Juga: Parah, Anak-anak di Jepang Banyak Bunuh Diri Selama Pandemi Karena Depresi
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Arirang, sedikitnya 9 orang tewas, dan 11 lainnya hilang di Filipina pada Selasa, 13 Oktober 2021.
Hal tersebut terjadi akibat banjir dan tanah longsor karena hujan lebat yang disebabkan badai tropis Kompasu.
Dengan kecepatan angin maksimum 100 kilometer per jam, badai tropis ke-18 tahun itu mengakibatkan evakuasi hampir di seluruh negeri.
Menurut badan bencana Filipina, pihaknya masih memverifikasi informasi dari unit regionalnya.