LINGKAR MADIUN - Penggunaan minyak fosil tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Jika tidak ada minyak fosil seperti bensin dan solar, tentu kehidupan manusia akan berubah drastis karena susahnya mencari alternatif bahan bakar lain.
Meskipun begitu, WHO tetap mendesak banyak negara untuk sesegera mungkin mengurangi ketergantungannya terhadap minyak tersebut.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari NHK, dijelaskan bahwa emisi karbon dari bahan bakar fosil berpotensi menyebabkan berbagai macam penyakit.
WHO menyebutkan bahwa polusi udara yang diakibatkan penggunaan bahan bakar tersebut membunuh jutaan orang tiap tahunnya.
WHO merilis laporan khusus mengenai perubahan iklim dan kesehatan pada Senin, 11 Oktober 2021.
Laporan itu dirilis menjelang pembukaan konferensi iklim PBB yang dikenal sebagai COP26 di Glasgow pada bulan ini.