Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovi telah berkomunikasi dengan perwakilan dari Uni Eropa dan NATO mengenai insiden tersebut dan penyelidikan masih berlangsung.
Namun, dia dan pejabat Kroasia lainnya telah mengkritik NATO dan UE karena bereaksi lambat, karena pesawat tak berawak itu telah terbang di atas beberapa negara anggota lainnya selama satu jam atau lebih, seperti yang dicatat oleh AP .
"Ini adalah ancaman murni dan jelas dan NATO dan Uni Eropa seharusnya bereaksi," kata Plenkovi, menurut AP.
Namun, itu bukan satu-satunya kecelakaan drone di wilayah tersebut.
Di Rumania, drone lain terlihat di negara itu. Sejak itu telah diidentifikasi sebagai Orlan-10, yang digunakan untuk sejumlah tujuan seperti pengumpulan intelijen, mengarahkan penembakan artileri dan serangan udara dan peperangan elektronik, seperti yang dilaporkan oleh Euronews.
Sementara pesawat tak berawak tidak memiliki tanda dan asalnya, operator dan tujuannya di wilayah udara Rumania tetap tidak diketahui.
Rusia adalah satu-satunya operator yang diketahui dari pesawat tak berawak Orlan-10, dan jaksa Rumania kini telah meluncurkan penyelidikan kriminal, menurut Euronews.***