Sejak Perang Rusia Atas Ukraina, Vladimir Putin Kehilangan Kerjasama Lebih Dari 450 Perusahaan, Ini Alasannya

- 26 Maret 2022, 12:25 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, membandingkan 'cancel culture' budaya Rusia dengan apa yang terjadi pada JK Rowling.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, membandingkan 'cancel culture' budaya Rusia dengan apa yang terjadi pada JK Rowling. /SPUTNIK/via REUTERS

LINGKAR MADIUN- Ekonomi Rusia terus terpukul sejak rezim Vladimir Putin menginvasi Ukraina , menyebabkan lebih dari 450 perusahaan mengumumkan pelarian mereka dari Rusia.

Menurut sebuah laporan yang dirilis pada hari Jumat oleh Yale School of Management, perusahaan asing dengan cepat meninggalkan Rusia.

“Tetapi beberapa perusahaan terus beroperasi di Rusia tanpa terpengaruh,” kata penulis Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor praktik manajemen di Yale School of Management. , dan Steven Tia, direktur penelitian untuk Yale Chief Executive Leadership Institute.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Di Maria Cetak Gol Cantik dan Lionel Messi Tutup Kemenangan Argentina 3-0

Ia menguraikan lima kategori untuk mengklasifikasikan perusahaan yang aktif di Rusia, salah satunya berjudul "Menggali Menentang Tuntutan Keluar: perusahaan yang menentang tuntutan untuk keluar/pengurangan aktivitas ."

Beberapa perusahaan yang "menggali" adalah raksasa telekomunikasi China Huawei, Koch Industries AS, perusahaan ritel multinasional Prancis Auchan, Turkish Airlines, bank internasional Raiffeisen Austria dan perusahaan konstruksi Jerman Knauf.

Para profesor Yale memberikan nilai F kepada perusahaan-perusahaan pembangkang tersebut.

Empat klasifikasi lainnya antara lain:

Baca Juga: Rusia Berhasil Promosikan TOS-1A Hancurkan Teroris, Hingga Dilengkapi Peralatan Termobarik

1) Penarikan - Istirahat Bersih: perusahaan-perusahaan yang sepenuhnya menghentikan keterlibatan Rusia/keluar dari Rusia; 

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x