LINGKAR MADIUN- Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan China dan Rusia harus meminta Korea Utara untuk menghindari "tindakan provokatif" setelah melanjutkan pengujian rudal balistik antarbenua.
"China dan Rusia harus mengirim pesan yang kuat ke (Korea Utara) memintanya untuk tidak mengambil tindakan provokatif lebih lanjut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jalina Porter pada 25 Maret .
Komentar itu dibuat selama konferensi pers reguler menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang uji coba rudal Korea Utara.
Pada 25 Maret, Korea Utara mengkonfirmasi bahwa mereka "berhasil" meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) tipe besar dan baru.
Pemimpin Kim Jong Un mengatakan bahwa uji coba ICBM dirancang untuk menunjukkan kekuatan kekuatan nuklir Korea Utara dan mencegah tindakan bermusuhan oleh Amerika Serikat.
Itu adalah uji coba ICBM lengkap pertama di negara itu sejak 2017, dan uji coba rudal ke-12 tahun ini.
Baca Juga: UPDATE Kecelakaan Pesawat China Airlines: Pecarian Puing dan Korban Terhambat Akibat Medan Berlumpur
Porter menyebut peluncuran rudal itu sebagai "pelanggaran terang-terangan" terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Kami meminta semua negara untuk meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas pelanggaran semacam itu, dan kami juga meminta Korea Utara untuk melakukan negosiasi serius," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.