Network
LINGKAR MADIUN- Leonid Pasechnik, pemimpin "Republik Rakyat Luhansk" (LNR) yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, mengatakan wilayah itu dapat mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia.
“Saya pikir referendum akan diadakan di wilayah 'republik' dalam waktu dekat. Dengan demikian, orang dapat mengekspresikan pendapat mereka tentang bergabung dengan Federasi Rusia," kata Pasechnik seperti dikutip AFP pada 27 Maret. "Untuk beberapa alasan, saya yakin ini akan terjadi."
Sebelumnya, pada 25 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tentara negara itu telah "membebaskan" 93% wilayah LNR, menurut TASS .
Baca Juga: Penderita Diabetes Tidak Ketergantungan Suntik Insulin, Gula Darah Stabil, Rutin Makan Sayur Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 Februari mengumumkan pengakuan kemerdekaan LNR dan "Republik Rakyat Donetsk" (DNR). Ini adalah dua entitas yang dibuat oleh separatis pro-Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur sejak 2014.
“Saya menganggap itu perlu, dan seharusnya, dilakukan sejak lama,” kata Putin di sana.
Selain Rusia, tidak ada anggota PBB yang mengakui kemerdekaan LNR dan DNR.
Namun, dua entitas separatis pro-Rusia dari Georgia, Abkhazia dan Ossetia Selatan, telah mengumumkan pengakuan mereka dan pembentukan "hubungan diplomatik" dengan dua negara yang memproklamirkan diri itu.
Baca Juga: El Salvador Umumkan 'Keadaan Darurat' Usai Lonjakan Kekerasan Geng Meningkat: Kami Tidak Akan Mundur
Pada tahun 2014, separatis di wilayah Luhansk mengadakan referendum tentang kemerdekaan LNR.
