Perang Rusia dan Ukraina Menyebabkan Tingkat Radiasi Nuklir Chernobyl Meningkat: Mereka Pergi Kemana-mana

- 11 April 2022, 13:35 WIB
Tentara Rusia terancam terkena radiasi setelah diketahui masuk zona terlarang Chernobyl. /Pixabay/Chriswanders
Tentara Rusia terancam terkena radiasi setelah diketahui masuk zona terlarang Chernobyl. /Pixabay/Chriswanders /

Tentara Rusia juga menjarah dua laboratorium penelitian di situs yang mempelajari radiasi dan bahan radioaktif, mengambil radiasi pengion dan bahan iradiasi lainnya, Interfax melaporkan.

Menurut Energoatom, para prajurit mencuri dan merusak 133 sumber radiasi yang setara dengan 700 kilogram limbah radioaktif. Saat ini, keberadaan barang curian itu tidak diketahui.

Terletak sekitar 30 km. dari Kyiv, pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl menjadi tuan rumah bencana nuklir terburuk dalam sejarah ketika mengalami kehancuran dahsyat pada tahun 1986.

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Awas Hati-hati, Finansial Terancam, Banyak Uang Tapi Rezeki Bisa Bocor di April 2022

Berpusat di dekat kota Pripyat di tempat yang sekarang disebut Ukraina, bencana itu terjadi setelah uji keamanan yang salah, membuatnya tidak stabil dan menyebabkan reaksi berantai, meledakkan inti reaktor. Awan nuklir menyebar selama sekitar sembilan hari di seluruh wilayah.

Sampai hari ini, hanya satu bencana nuklir lain yang sebanding: bencana Fukushima 2011 di Jepang.

Keduanya adalah satu-satunya insiden yang diberi peringkat tujuh, angka tertinggi pada Skala Peristiwa Nuklir Internasional, meskipun Perdana Menteri Jepang saat itu Naoto Kan mencatat bahwa bencana itu berbeda karena tidak melepaskan radiasi dalam jumlah besar, menurut Reuters.

Baca Juga: MU dan Arsenal Butuh Striker Seperti Son Heung-min, Sebab Terus Tunjukkan Peningkatan, Benarkah?

Jumlah korban tewas pasti dari bencana Chernobyl tidak diketahui. Sementara dua orang tewas dalam ledakan asli, lebih banyak lagi yang meninggal selama bulan-bulan berikutnya karena keracunan radiasi dan bahkan lebih banyak lagi selama tahun-tahun berikutnya karena kanker.

Menurut sebuah artikel tahun 2006 yang diterbitkan dalam jurnal akademik Nature , jumlah korban tewas di Uni Soviet saja diperkirakan mencapai sekitar 4.000. Meluas ke Eropa Barat, jumlahnya lebih tinggi, dengan beberapa penelitian berkisar antara 16.000 hingga bahkan 60.000.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah