Pada prinsipnya, presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah menolak, tetapi ada kondisi tertentu yang harus diatur sebelum pertemuan ini, termasuk adanya teks perjanjian.
Rusia juga mengatakan Belarus adalah tempat yang bagus untuk mengadakan pembicaraan dengan Ukraina, tetapi Peskov mengatakan perlu untuk berkonsultasi dengan Kyiv mengenai masalah ini.
Baca Juga: Liverpool Melaju ke Final FA Cup Usai Tumbangkan Manchester City
Sementara itu, pada 12 April, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa hanya Ankara yang memiliki kemampuan untuk membantu Rusia dan Ukraina membuat kemajuan dalam bernegosiasi.
Pekan ini, Presiden Putin mengatakan negosiasi antara kedua belah pihak sekali lagi mengalami jalan buntu, menyimpang dari kesepakatan yang dicapai selama putaran pembicaraan di Istanbul.
Perundingan Rusia-Ukraina dimulai pada 28 Februari dengan beberapa pertemuan antara kedua delegasi diadakan di Belarus.
Baca Juga: Hatrick Cristiano Ronaldo Bawa Manchester United Atasi Norwich di Old Trafford
Setelah itu, kedua belah pihak terus berdiskusi secara online.
Hal tersebut untuk mengupayakan adanya perdamaian di antara Rusia dan Ukraina, dan mengambil jalan tengah untuk dapat mengakhiri invasi.***