Mengerikan! Rusia Membabi Buta Citra Satelit dari Pabrik Azovstal di Mariupol Ukraina Hancur Total?

- 3 Mei 2022, 09:30 WIB
Sebuah tank Rusia yang ditangkap dibawa oleh tentara Ukraina di jalan di luar Dnipro, Ukraina.
Sebuah tank Rusia yang ditangkap dibawa oleh tentara Ukraina di jalan di luar Dnipro, Ukraina. /Dailystar/REUTERS

LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.

Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.

Citra satelit yang dirilis oleh perusahaan teknologi luar angkasa Amerika Maxar. Technologies menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan di pabrik baja Azovstal di Mariupol telah hancur.

Menurut gambar yang diambil oleh satelit, atap bangunan tampak memiliki lubang besar. Beberapa atap telah benar-benar runtuh, sementara beberapa bangunan hanya reruntuhan.

Baca Juga: 2 Rekomendasi Minuman Murah dan Mudah Disiapkan Bekal Mudik Untuk Menjaga Kekebalan Tubuh

Banyak tempat tinggal warga dan kantor pemerintah di sebelah timur pabrik juga hancur total.

Pada 21 April, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan bahwa tentara negara itu telah membebaskan kota Mariupol, meskipun masih ada lebih dari 2.000 tentara Ukraina yang berdiri di pabrik Azovstal.

Setelah mendengar laporan itu, Presiden Rusia Putin mengarahkan pasukan Rusia untuk tidak menyerang pabrik tersebut, tetapi untuk memblokirnya, sehingga seekor lalat pun tidak bisa keluar.

Baca Juga: Sel Kanker Perlahan Mati Tanpa Harus Merasakan Kemoterapi, Rutin Konsumsi Buah Ini

Namun, pihak Ukraina kemudian menuduh Rusia masih berusaha menyerang fasilitas ini.

Sviatoslav Palamar, seorang komandan pasukan Ukraina di pabrik, mengatakan pada 29 April bahwa itu masih di bawah serangan artileri dan udara dari artileri Rusia, angkatan udara dan kapal perang.

Setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada tanggal 26 April, Presiden Putin setuju untuk mengizinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komite Palang Merah Internasional untuk berpartisipasi dalam evakuasi warga sipil dari pabrik Azovstal di Mariupol, menurut Stéphane Dujarric, Juru Bicara untuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Meski begitu, evakuasi belum dimulai. Diperkirakan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak, masih terjebak di dalam pabrik.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah