Network
LINGKAR MADIUN - Invasi yang diluncurkan Rusia pada Ukraina sejak bulan Februari semakin memanas.
Bahkan konflik yang terjadi di antara kedua negara tersebut, masih jauh untuk mencapai kata negoisasi.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukannya menghancurkan gudang amunisi besar dan menembak jatuh dua mesin perang Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 6 Mei bahwa misilnya menghancurkan gudang amunisi besar di kota Kramatorsk, Ukraina timur.
Moskow juga mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh dua pesawat tempur Ukraina, Su-25 dan MiG-29, di wilayah timur Luhansk.
Sebelumnya, berbicara pada konferensi pers pada 3 Mei, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, juga mengatakan bahwa pasukan Moskow telah berhasil menghancurkan gudang senjata yang berisi drone tempur Bayraktar TB2 diproduksi oleh Turki dengan senjata Amerika dan Eropa.
Moskow mengklaim bahwa rudal hipersonik Oniks Rusia menghantam pusat logistik di bandara militer yang memasok bantuan Barat ke Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam Odessa.
Menurut statistik Kementerian Pertahanan Rusia, sejak "operasi militer" dimulai, Ukraina telah kehilangan banyak senjata, termasuk 146 pesawat, 112 helikopter, 697 drone, 287 sistem rudal anti-pesawat, 2.793 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya.***
