Network
LingkarMadiun.com - Badan Perikanan Cile mengatakan hampir 9.000 singa laut, penguin, berang-berang, dan mamalia laut mati akibat wabah flu burung di lepas pantai utara Cile.
France 24 mengutip Otoritas Perikanan dan Akuakultur Nasional Chile baru-baru ini mengatakan bahwa sejak awal tahun ini, negara tersebut telah menemukan lebih dari 7.600 singa laut, 1.186 penguin Humboldt.
Baca Juga: Man City Terancam Kehilangan 3 Bintang Ini, Pertandingan Melawan MU di Final Piala FA
Ribuan spesies tersebut terancam punah di Chile dan Peru, dengan beberapa spesies lainnya seperti berang-berang, lumba-lumba dan lumba-lumba, mati di sepanjang pantai.
Badan itu juga mengatakan bahwa penyakit itu muncul di 12 dari 16 wilayah Chile. Mereka mengumumkan pengaktifan tindakan pengawasan di sepanjang pantai, termasuk metode penguburan bangkai hewan yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran virus.
Baca Juga: Bahaya Memanaskan Nasi Goreng Bisa Berakibat Fatal Karena Bakteri Ini Berkembang Biak, Ini Gejalanya
Sejak akhir tahun 2021, dunia telah mencatat salah satu wabah flu burung terburuk. Puluhan juta unggas telah dimusnahkan, unggas liar mati secara massal dan jumlah infeksi mamalia meningkat di beberapa negara.
Pada pertengahan Februari lalu, seorang anak perempuan berusia 11 tahun meninggal akibat infeksi virus flu burung H5N1 dengan gejala demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Hasil tes ayahnya juga positif, tetapi Kementerian Kesehatan Kamboja telah mengesampingkan penularan dari manusia ke manusia.
Baca Juga: Sinopsis Sinetron Bidadari Surgamu 29 Mei 2023, Namira Nekat Loncat dari Gedung Tinggi Demi Denis
