Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis
Macron menegaskan jika Perancis tidak akan takut dengan tindakan terorisme. Perancis akan tetap memegang nilai-nilai sekularisme dan liberalisme.
Kemudian, Macron menyampaikan pesan belasungkawa kepada seluruh umat Islam Katolik atas tragedi pembunuhan akibat aksi teror. Marcon meminta agar setiap penganut agama saling bersatu dan jangan sampai ada perpecahan satu sama lain.
Pelaku pemenggalan telah tertangkap dan diduga kuat adalah warga Tunisia yang berusia 21 tahun bernama Brahim Aouissaoui. Pelaku dikabarkan baru tiba di Perancis pada pekan awal bulan Oktober lalu. Christian Estrosi Wali kota Nice, menyebut jika serangan tersebut termasuk serangan fasis Islam.
“Pelaku terus mengulang “Allahu Akbar” bahkan saat mendapatkan pengobatan akibat mendapat luka saat penangkapan,” ungkap Estrosi.
Baca Juga: Waspada! HOAX Pesan Berantai Pemerintah Berikan Internet Gratis Berkeliaran. Jangan Klik Linknya
Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis
Sebelumnya, Perancis memang mendapat sorotan dunia karena pernyataan kontroversial Presiden Perancis Marcon yang menyebut Islam tengah mengalami krisis, dia juga menuding jika Islam bertekad akan mengubah nilai-nilai liberalisme dan sekularisme di Perancis.***
*Disclaimer: Artikel ini hanya sekedar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggung jawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.