Baca Juga: Menjelang Pemilihan Presiden AS, Kelompok Hacker Rusia Ancam Demokrasi Amerika
Saudara perempuannya, Afef mengatakan bahwa Brahim dapat membaca dan menulis dalam bahasa Arab, namun dalam bentuk huruf latin dirinya tidak mampu.
Keluarga dan tetangganya mengklaim, Brahim tidak diketahui memiliki pandangan militan atau masuk ke dalam organisasi jihadis, bahkan ia pun jarang berada di Masjid.
Namun, kakaknya menjelaskan Brahim mulai sering berdoa di rumah sekitar dua tahun lalu, setelah sukses berhenti dari kecanduan alkohol dan obat-obatan.***(Sarah Nurul Fatia, Pikiran Rakyat)