Aksi Protes Kartun Nabi Muhammad di Pakistan Berujung Bentrok dengan Aparat

- 18 November 2020, 09:25 WIB
Ilustrasi Aksi Protes
Ilustrasi Aksi Protes /Mote Oo Education

Baca Juga: Berharap pada Joe Biden, Menlu Jepang Ingin Pererat Hubungan Jepang - AS

Polisi menghalangi para pengunjuk rasa saat mereka berusaha memasuki Islamabad. Beberapa orang meneriakkan bahwa satu-satunya hukuman bagi seorang penghina Nabi Muhammad yaitu harus dipenggal kepalanya.

Tak hanya itu, para pengunjuk rasa menyerang polisi dengan batu, batu bata, dan tongkat.

"Beberapa petugas kami terluka," ujarTauqeer Shah, petugas kepolisian yang saat itu bertugas mengamankan jalannya aksi protes.

Baca Juga: Lama Bungkam, Cina Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Joe Biden

Dia pun menambahkan bahwa hampir dua ribu pengunjuk rasa menolak untuk pergi. Bahkan, sebagian telah mendirikan tenda untuk berkemah di pintu masuk utama kota Islamabad.

"Kami ingin pemerintah segera mengusir duta besar Prancis," kata Zaheer-ul-Hasan, wakil presiden partai TLP dalam sebuah unggahan video.

Dia juga mengatakan bahwa puluhan pengunjuk rasa terluka dalam bentrokan itu.

Sebelumnya, aksi protes terjadi di beberapa negara Muslim atas tanggapan Pemerintah Prancis terhadap serangan yang mengakibatkan tewasnya seorang guru bernama Samuel Paty bulan lalu.

Baca Juga: Donald Trump Larang Warga AS Investasi di 31 Perusahaan Terkait Militer Cina

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah