Skill dan Etika
Skill itu sebenernya itu bukan tidak penting tapi karena kebiasaan dalam berkendara dan bisa dikatakan jam terbang.
Hari Setiawan mengungkapkan bahwa skill dan etika menjadi faktor penting dalam berkendara saat berada di kondisi berbahaya.
“Menganalisa atau memprediksi dalam berkendara harus tetap dalam fokus. Menurunkan kecepatan dan jaga jarak aman itu ada waktunya , minim 2 detik untuk menganalisa dan mengambil keputusan dan mengoperasika,” ujarnya.
Usai soft skill, pengendara tentu harus memliki hard skill yang menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan dan pengoperasian kendaraan.
Kesimbangan
dimana pengendara mampu mengoperasasikan kendaaran sacara imbang karena jika tidak seimbang tentu akan jatuh saat bermotor ataupun merugikan orang lain saat mengendarai mobil.
Sebagai contohnya ialah saat uji sim terdapat angka 8 untuk mengasah ketrampilan keseimbangan
Pengereman
Dalam hal ini menjadi sangat penting karena untuk memberikan keseimbangan dalam berkendara dan mengatur ritme kecepatan. Salah satu contoh dalam tes uji sim adalah saat mengendarai di rintangan angga 8 dan terdapat tanjakan kecil.
Bermanuver
Hal ini menjadi poin terakhir dalam pengoperasian karena tanpa bermanuver maka tidak akan terjadi kendaraan berjalan. Sebagai contoh untuk latihan manuver adalah pola zig zag.
Itulah sedikit sesi sharing Hari Setiawan bersama jurnalis dalam Journalist Camp 20023 PRMN X EIGER di Jawa Timur.***