Lakukan Amalan Ini Jika Ingin Mendapatkan Syafa’at Rasulullah SAW di Hari Kiamat, Simak Ulasannya

20 Januari 2021, 06:15 WIB
ILUSTRASI Membaca shalawat. /Pixabay/.*/Pixabay

LINGKAR MADIUN – Nabi Muhammad SAW mempunyai peran penting kelak di hari kiamat ketika manusia harus menjalani proses hisab segala amal yang dilakukan selama hidup di dunia.

Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW pada hari itu untuk memberi syafaat kepada umatnya.

Baca Juga: Tamu Bagaikan Raja, Begini Kisah Umar bin Abdul Aziz Memuliakan Tamu sesuai Perintah Agama

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Direktorat Khusus Halal, Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Syariah Global

Namun, ada kelompok orang yang tidak akan bisa mendapat syafaat tersbut. Bahkan, mereka juga tidak akan mendapat kesempatan untuk melihat Nabi Muhammad SAW.

Lalu, kelompok orang seperti apa yang tidak beruntung itu?

Terdapat sebuah cerita mengenai hal tersebut yang terdapat pada hikayat yang dituliskan Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya (Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun), halaman 118.

Baca Juga: Tamu Bagaikan Raja, Begini Kisah Umar bin Abdul Aziz Memuliakan Tamu sesuai Perintah Agama

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Direktorat Khusus Halal, Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Syariah Global

Ad-Dailami dan Ibnu Asakir menuliskan riwayat bahwa Sayyidatina Aisyah RA binti Abu Bakar RA, istri Rasulullah SAW terbangun dari tidurnya pada suatu malam.

Kemudian, Sayyidatina Aisyah menjahit beberapa pakaian yang perlu diperbaiki. Dia pun mengumpulkan pakaian-pakaian itu.

Ketika dia mulai menjahit, jarum jahit terjatuh dari tangannya dan lampu ruangan mendadak padam. Ia pun diam sejenak mengucap tarji’ (innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn). Di tengah kegelapan itu, Rasulullah SAW masuk ke dalam rumah.

Baca Juga: Tamu Bagaikan Raja, Begini Kisah Umar bin Abdul Aziz Memuliakan Tamu sesuai Perintah Agama

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Direktorat Khusus Halal, Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Syariah Global

Seisi ruangan yang awalnya gelap menjadi terang benderang oleh sinar wajah Rasulullah SAW sehingga Sayyidatina Aisyah RA bisa menemukan jarumnya yang jatuh karena pancaran sinarnya sampai menerangi ruangan.

“Betapa terangnya cahaya wajahmu wahai Rasulullah. Semoga Allah memberikan shalawat-Nya untukmu,” kata Sayyidatina Aisyah RA gembira.

“Wahai Aisyah, celakalah orang yang tidak melihatku kelak di hari kiamat,” kata Rasulullah SAW.

Baca Juga: Tamu Bagaikan Raja, Begini Kisah Umar bin Abdul Aziz Memuliakan Tamu sesuai Perintah Agama

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Direktorat Khusus Halal, Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Syariah Global

“Siapakah orang yang tidak akan melihatmu di hari kiamat nanti?” tanya Sayyidatina Aisyah RA.

“Orang bakhil,” jawab Rasulullah SAW.

“Siapakah orang bakhil wahai Rasulullah?” Sayyidatina Aisyah RA kembali bertanya.

“Orang yang mendengar namaku disebut, tetapi tidak membaca shalawat,” kata Rasulullah SAW.

Baca Juga: Tamu Bagaikan Raja, Begini Kisah Umar bin Abdul Aziz Memuliakan Tamu sesuai Perintah Agama

Baca Juga: Pemerintah Bentuk Direktorat Khusus Halal, Indonesia Siap Pimpin Ekonomi Syariah Global

Begitu pentingnya mengucap shalawat saat mendengar nama Rasulullah SAW disebut hingga Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang tersebut akan karena tidak bisa melihat Rasulullah SAW di hari kiamat.

Hadits yang menyebutkan tentang “Orang yang mendengar namaku disebut tidak membaca shalawat,” adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Adabul Mufrad, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ahmad, At-Thabarani, Al-Baihaki, Ibnu Hibban, dan perawi hadits lainnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler