Baca Juga: Rambutan, Si Bulat Merah Kaya Khasiat, Berikut Tips Cara Pengobatannya
Pada awal menjabat sebagai raja, Raden Wijaya mengangkat pejabat-pejabat negara kepada pengikut-pengikutnya yang semula membantu perjuangannya sejak penggulingan pemerintahan Jayakatwang hingga pengusiran pasukan Tar-tar dari Jawa.
Tercatat dalam sejarah bahwa pengikut Raden Wijaya yang diangkat sebagai pejabat negara Majapahit antara lain Nambi sebagai rakryan Mahapatih, Lembu Sora sebagai Patih Daha, Arya Wiraraja sebagai pesangguhan, Ranggalawe sebagai pasangguhan dan sebagai bupati Tuban
Bermula dari pengangkatan pejabat negara tersebut, timbulah protes dari Ranggalawe kepada Raden Wijaya yang mengangkat Nambi sebagai Mahapatih dan bukan Lembu Sora. Hal tersebut dikarenakan pengabdian dari Lembu Sora lebih besar ketimbang Nambi.
Baca Juga: Terbongkar Mitos Larangan Pernikahan Orang Sunda dengan Orang Jawa Lewat Perang Bubat, Ini Kisahnya
Baca Juga: Rambutan, Si Bulat Merah Kaya Khasiat, Berikut Tips Cara Pengobatannya
Namun, Lembu Sora ternyata lebih berkenan untuk menjadi Patih Daha daripada menjadi rakryan Mahapatih. Karena hal tersebut munculah persepsi bahwa Lembu Sora merupak seseorang yang patuh pada kebijakan raja.
Akibat protes yang tidak dikabulkan oleh Raden Wijaya, Ranggalawe pun pulang ke Tuban.
Pada saat itulah Mahapatih Halayuda membuat laporan palsu kepada Raden Wijaya, laporan tersebut menyatakan bahwa Ranggalawe akan melakukan pemberontakan kepada Majapahit.
Baca Juga: Terbongkar Mitos Larangan Pernikahan Orang Sunda dengan Orang Jawa Lewat Perang Bubat, Ini Kisahnya