LINGKAR MADIUN- Pada suatu hari Rasulullah SAW ditemui oleh malaikat Jibril. Rasul bertanya: “Ada apa wahai Jibril?”.
Jibril menjawab: “Wahai Muhammad, sesungguhnya hari ini Allah SWT sedang mengorbankan nyala api neraka dan seluruh malaikat amat ketakutan, mereka tidak tahu harus bagaimana, untung aku ingat bahwa engkau adalah sumber cinta dan sayang Allah SWT kepala alam semesta. Dengan alasan itu aku kesini, bertabaruk dengan cinta Allah kepada dirimu.”
Rasulullah SAW terdiam beberapa saat. Kemudian bertanya lagi: “Wahai Jibril, ceritakan padaku bagaimanakah neraka itu sesungguhnya.”
Jibril menjawab: “Wahai Muhammad, neraka itu bagaikan lubang-lubang yang terdiri dari 7 tingkat. Jarak antara satu lubang dengan yang lain iala perjalanan 70 tahun. Lubang yang paling bawah adalah yang paling panas.”
Nabi SAW meneruskan pertanyaannya: “Lalu siapakah penghuni lubang neraka itu wahai Jibril?”.
Jibril menjawab: “Lubang yang paling bawah diciptakan untuk orang-orang munafik, lubang berikutnya untuk penyembah berhala, lalu untuk penyembah bintang dan matahari.”
Jibril terus menerangkan penghuni tingkatan neraka hingga lubang yang ke 5 tempatnya umat Yahudi dan yang ke 6 dihuni oleh umat Nasrani.
Setelah menjelaskan penghuni 6 tingkatan neraka, Jibril pun diam dengan cukup lama. Rasulullah SAW pun penasaran dan bertanya kembali: “Wahai Jibril, siapakah penghuni neraka yang ke 7?”
Baca Juga: 4 Amalan Istimewa di Hari Jumat, Ada 1 Jam Mustajab Buat Doa Takkan Ditolak Allah SWT
Jibril diam saja dan tidak menjawab. Rasulullah SAW pun mengulangi pertanyaannya, namun Jibril tetap diam. Rasulullah SAW pun semakin penasaran dan mendesak Jibril agar menjawab pertanyaannya.
Akhirnya Jibril pun berkata: “Umatmu wahai Muhammad, mereka itu para pelaku dosa besar di kalangan umatmu yang dimana sampai mereka mati belum bertaubat.”
Baca Juga: 22 Negara Bekerja Sama Atasi Situasi di Afghanistan, China dan Rusia Justru Tidak Ikut Andil
Mendengar jawaban malaikat Jibril, Rasulullah SAW langsung jatuh pingsan. Malaikat Jibril pun merangkulnya dan meletakkan tubuh Rasulullah di atas pangkuannya.
Tak berapa lama Rasulullah SAW pun sadar dan langsung menangis bersimbah air mata dengan terisak-isak. Rasulullah SAW mempertegas pertanyaannya: “Wahai Jibril, apakah benar ada diantara umatku yang masuk neraka?”.
Baca Juga: Hujat Mnet Karena Lecehkan Adzan, Netizen Juga ‘Geruduk’ Band Pencipta Musik Remix Adzan
Jibril menjawab: “Benar wahai Muhammad, pelaku dosa besar di antara umatmu yang belum bertaubat.”
Setelah itu Rasulullah SAW langsung menghadap kiblat dan bersujud kepada Allah SWT. Sesekali dengan suara pelan, beliau membisikkan kata-kata,” Ummati Rabb...ummati...ummati...ummatii.”
Rasulullah SAW tidak mengangkat kepalanya dalam keadaan seperti itu selama 3 hari 3 malam kecuali setiap Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan, barulah beliau bangkit untuk menjadi imam. Dan setelah itu sujud kembali.
Pada hari ketiga Abu Bakar menyadari hal tersebut, beliau mengetuk pintu Rasulullah SAW dan mengucapkan salam sebanyak 3 kali namun tak ada jawaban.
Abu Bakar pun sedih dan berseru didepan pintu Rasulullah SAW, “Apakah ada jalan untuk masuk kerumahmu wahai Rasulullah?”. Namun tak kunjung ada jawaban.
Baca Juga: 4 Amalan Istimewa di Hari Jumat, Ada 1 Jam Mustajab Buat Doa Takkan Ditolak Allah SWT
Lalu Abu Bakar menangis dan melangkah pulang, dijalan beliau bertemu dengan sahabat Umar RA,” Mengapa engkau menangis wahai Abu Bakar?”
Abu Bakar pun menceritakan keadaan Rasulullah SAW, maka Umar pun melangkah menuju rumah Rasulullah SAW dan terjadilah hal yang sama.
Umar pun pulang dan menangis, dijalan beliau bertemu Salman al-Farisi dengan terisak-isak Umar bercerita kepada Salman sehingga membuatnya merasa sedih. Namun ia tidak berani mengulangi hal yang sama.
Lalu Salman melangkah menuju rumah Fatimah dan menceritakan hal tersebut. Setengah berlari, Fatimah menuju rumah ayahnya dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.
Mendengar suara lembut putri tercintanya, sejuklah dada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bangkit dari sujud dan membuka pintu. Alangkah terkejutnya Fatimah RA melihat beliau yang amat kurus dan pucat.
Fatimah pun memeluk Rasulullah SAW lalu menangis,” Wahai ayahanda apa yang terjadi, mengapa engkau amat sedih seperti ini?”
Rasulullah SAW kembali menangis dan berkata dengan ucapan lirih,” Wahai Fatimah belahan jiwaku, bagaimana mungkin aku tidak sedih sedangkan Jibril mengatakan akan ada kelak diantara umatku yang akan masuk ke dalam neraka.”
Nah demikianlah kisah mengenai Rasulullah SAW. Cinta Nabi Muhammad SAW kepada umatnya memang begitu besar. Oleh karena itu, banyak-banyaklah bersholawat atas nama Nabi Muhammad SAW.
Wallahu a’lam bishawab.***