8 Cara Mendidik Anak Islami Menurut Imam Al-Ghazali dengan Penerapan Kekinian, Simak Penjelasannya!

- 29 September 2021, 10:49 WIB
Ilustrasi gaya parenting Islami
Ilustrasi gaya parenting Islami /Pexels/Gabby K

 

LINGKAR MADIUN - Pendidikan anak usia dini hingga remaja sangatlah penting jadi perhatian orang tua, demi kebaikan anak di masa depan. Bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Untuk itu, sebagai orang tua muslim perlu memahami cara mendidik anak yang tepat dan sesuai tuntunan.

Karena pendidikan bukan tentang prestasi akademik anak disekolah semata, lebih dari itu kecerdasan sosial, emosional dan spiritual.

Baca Juga: Terkuak Motif Penembakan Ustadz di Tangerang karena Dendam Pribadi, Pelaku Menyewa Pembunuh Bayaran

Berikut 8 cara mendidik anak menurut Imam Al Ghazali yang sudah disederhanakan serta dikombinasikan dengan metode parenting kekinian oleh Ning Imaz Fatimatuz Zahra dari Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

“Sebetulnya dalam Ihya itu banyak sekali, ada enam belas materi mengenai anjuran dan juga cara mendidik anak. Namun mungkin akan sedikit saya sederhanakan, serta sedikit dikombinasikan dengan parenting modern,” kata Ning Imaz sebagaimana dilansir Lingkar Madiun dalam tayangan kanal YouTube NU Online.

Baca Juga: Mengejutkan! Khasiat Lidah Buaya Menurunkan dan Mengontrol Kadar Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Coba

1. Membiasakan hal yang baik, melarang kebiasaan buruk serta mengatur jadwal anak.

Contohnya, mengatur jadwal tidur dan makan anak. Hal ini akan membantu anak terbiasa melakukan hal-hal yang baik serta mendisiplinkan anak secara perlahan.

2. Mendidik akhlak serta karakter anak supaya menjadi pribadi yang baik dengan menanamkan nilai-nilai luhur.

Misalnya menanamkan kejujuran, bertutur kata yang baik, memiliki sopan santun, serta memiliki kasih sayang.

Baca Juga: United Airlines akan Memecat Hampir 600 Karyawan yang Menolak Vaksinasi: Ini Keputusan yang Sangat Sulit

Selain itu, mengenalkan dan mendekatkan anak kepada orang-orang saleh, serta memberinya lingkungan dan teman-teman yang baik.

3. Orang tua hendaknya memberi makanan yang halal dan bergizi kepada anak, karena makanan akan mempengaruhi terhadap karakter anak. 

4. Orang tua hendaknya mendahulukan mendidik karakter serta akhlaknya dibanding pendidikan intelektualnya. Karena pendidikan intelektual itu bisa dikejar, namun pendidikan karakter dan pendidikan akhlak jika sudah terlanjur buruk akan sulit dibenahi.

Baca Juga: Jangan Lagi Minum Ini Saat Cuaca Panas, Ada Risiko Bahaya Tak Terduga Bagi Tubuhmu

Orang tua diharapkan tidak terlalu menekan anak tapi juga tidak membiarkan. Hal ini bertujuan supaya anak bisa terkontrol dengan baik.

5. Saat mengingatkan anak hendaknya orang tua bertutur kata yang baik dan tidak terlalu keras atau tidak terlalu menekan. Karena mencegah kemungkaran dengan cara yang kasar atau keras akan menyebabkan kemungkaran yang lebih besar.

“Jangan memberikan tantangan yang terlalu berat, tapi juga jangan tidak memberikan tantangan, sehingga dia tidak memiliki motivasi. Jadi mendidik ini perlu keseimbangan,” imbuh Ning Imaz.

Baca Juga: Persaingan Makin Memanas, Tokopedia atau Shopee Juara Marketplace di Indonesia?

6. Orang tua diharapkan tidak melarang anaknya untuk bermain dan dituntut hanya belajar saja, sebab hal itu justru akan menghilangkan minat anak terhadap pembelajaran.

Menurut Ning Imaz, Imam Ghazali juga menyarankan ketika sudah selesai belajar, anak diberikan permainan yang bisa menghibur, tetapi tidak membuatnya lelah dengan permainan tersebut. Misalnya diberikan sesuatu yang disenangi untuk dijadikan hiburan setelah dia belajar.

7. Ketika anak memasuki usia 7 tahun, maka harus diajarkan melaksanakan kewajiban. Misalnya, berwudlu, shalat, puasa dan melaksanakan hal-hal yang baik.

Baca Juga: Berkah Akhir Pekan, 5 Shio Keuangannya Menggila di Penghujung September 2021! Jago Cari Cuan

Tips membangun kebiasaan baik bagi anak untuk memiliki karakter yang baik pada diri anak sebagai berikut:

  • Memperlihatkan dan mencontohkan hal-hal baik di depan anak
  • Membuat hal baik menjadi menarik. Misalnya melaksanakan shalat bareng dengan orang tua atau saudara yang lain.

Baca Juga: Amalkan 1 Kalimat Dzikir Ini Setiap Hari, Demi Meraih Keluasan Rezeki Lancar Deras dan Ketentraman Hidup

  • Memberikan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan anak, jika anak dituntut banyak hal justru akan membuat anak tersebut kehilangan motivasi belajar. 
  • Memberikan apresiasi kepada anak ketika sudah berhasil memecahkan tantangan atau permasalahan.

8. Memberikan pendidikan anak berlandaskan akhlak, beresensi dan penuh kasih sayang.

Tidak hanya berlandaskan ambisi ingin mencetak anak menjadi seperti diinginkan karena anak adalah manusia yang punya kehendak dan kemampuan berpikir.

Peranan orang tua sangat penting dalam menggiring kemampuan anak agar tidak salah jalan dan tetap dalam koridor syariat Islam yang benar.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: YouTube NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah