LingkarMadiun.com - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, hingga saat ini hampir dalam satu tahun proses penyidikan.
Bahkan, hingga kini lebih dari 100 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, belum ada satu pun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Pihak kepolisian pun beberapa hari lalu, memberikan informasi terkait saksi S yang dibekuk karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Namun, hingga saat ini masih dilakukan proses penyidikan lebih lanjut.
Memasuki 12 bulan dalam proses penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang. Karena banyak masyarakat yang menduga salah satu motifnya terkait dengan yayasan.
Akhirnya Dedi memberikan informasi terkait saksi Wahyu, Kosasih, Opik yang sempat bekerja di yayasan Bina Prestasi, karena saksi-saksi tersebut disudutkan diduga terlibat.
Melansir dari kanal YouTube @Koin Seribu 77,
Dedi menceritakan bahwa Wahyu, Kosasih baru saja masuk ke yayasan pada tahun 2020.
Tim koin seribu 77 juga mempertanyakan kapan Kosasih mulai bekerja di yayasan?
"Sama, paling beda dua tiga bulan sama Wahyu," kata Dedi.
"Kalau Opik baru seminggu Agustus, sebelum kejadian," katanya.
Baca Juga: Catat! 6 Kebiasaan Ibu agar Membuat Sang Buah Hati Tumbuh dengan Pintar
Tim koin seribu 77 pun menyimpulkan bahwa ketiga saksi tersebut baru saja bergabung di yayasan Bina Prestasi.
Namun, setelah kasus pembunuhan ibu dan anak Subang terjadi, mereka pun memutuskan untuk mengundurkan diri.
Hal tersebut yang menjadikan banyak masyarakat yang curiga diduga ada motif dari yayasan.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***