Kasus Virus Omicron Lebih Ringan Gejalanya Daripada Varian Delta, Benarkah? Simak Ulasannya

8 Januari 2022, 16:05 WIB
Ilustrasi varian Covid-19 Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch./

LINGKAR MADIUN - Pada kesempatan kali ini, ada informasi tentang virus omicron.

Sejak beberapa bulan yang lalu, telah ramai diperbincangkan di publik mengenai adanya virus varian baru omicron.

Namun, apakah benar virus varian omicron tidak menyebabkan penyakit lebih parah seperti varian delta?

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Healthline, mengenai perkembangan virus omicron.

Baca Juga: Komnas PA Sebut Laporan Doddy Sudrajat Terkait Eksploitasi Gala Sky Sangat Kontras dengan Fakta di Lapangan

Baca Juga: Mengenal Kejawen Puasa Pati Geni, Bolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Para ahli menekankan masih terlalu dini untuk mengetahui dengan pasti apakah varian Omicron tidak akan menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian Delta.

Varian Omicron dari coronavirus menyebar dengan cepat di Afrika Selatan dan mendapatkan daya tarik di banyak bagian dunia lainnya.

Tetapi ada tanda-tanda awal dari Afrika Selatan bahwa varian ini dapat menyebabkan kasus COVID-19 yang lebih ringan daripada varian Delta.

Jika ini ternyata benar, itu akan menjadi berita yang disambut baik, terutama dengan varian delta yang masih melonjak di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Baca Juga: Komnas PA Sebut Laporan Doddy Sudrajat Terkait Eksploitasi Gala Sky Sangat Kontras dengan Fakta di Lapangan

Baca Juga: Mengenal Kejawen Puasa Pati Geni, Bolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Namun, pejabat tinggi kesehatan AS Dr. Anthony Fauci mengatakan pada 7 Desember 2021 bahwa masih terlalu dini untuk menentukan secara tepat tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh Omicron.

“Tampaknya dengan kasus yang terlihat di Afrika Selatan, kami tidak melihat profil penyakit yang sangat parah,” katanya pada konferensi pers COVID-19 Gedung Putih.

Varian omicron menyebabkan kasus yang lebih ringan.

Informasi tentang tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh Omicron terutama berasal dari provinsi Gauteng di Afrika Selatan, tempat varian pertama kali terdeteksi.

Baca Juga: Komnas PA Sebut Laporan Doddy Sudrajat Terkait Eksploitasi Gala Sky Sangat Kontras dengan Fakta di Lapangan

Baca Juga: Mengenal Kejawen Puasa Pati Geni, Bolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Dalam seminggu terakhir, rata-rata 7 hari kasus di provinsi tersebut telah meningkat secara drastis dari seminggu sebelumnya.

Menurut Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan.

Sebuah laporan yang dirilis 4 Desember dari dokter di Kompleks Rumah Sakit Distrik Steve Biko Tshwane di Pretoria menunjukkan bahwa peningkatan tajam dalam kasus ini tidak disertai dengan peningkatan serupa pada pasien yang membutuhkan oksigen tambahan atau perawatan intensif.

Dari mereka, 70 persen pasien positif virus omicron tidak membutuhkan oksigen tambahan.

Baca Juga: Komnas PA Sebut Laporan Doddy Sudrajat Terkait Eksploitasi Gala Sky Sangat Kontras dengan Fakta di Lapangan

Baca Juga: Mengenal Kejawen Puasa Pati Geni, Bolehkan dalam Islam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Namun, meskipun begitu tetap perketat protokol kesehatan, ikuti vaksin, dan jaga pola makan serta gaya hidup sehat.

Setelah membaca informasi di atas, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang kesehatan.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler