LINGKAR MADIUN- Kulit merupakan jendela kesehatan secara keseluruhan dan stres dapat menyebabkan jerawat dan memperburuk kondisi seperti eksim dan gejala masalah kesehatan internal lainnya juga dapat muncul pada kulit.
Melihat sesuatu yang mencurigakan pada kulit, bisa menjadi salah satu indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan salah satu organ tubuhmu, misalnya jantung.
"Tanda-tanda peringatan dapat muncul di kulit dan kuku Anda, itulah sebabnya dokter kulit Anda mungkin menjadi dokter pertama yang memperhatikan bahwa Anda memiliki penyakit jantung," kata American Academy of Dermatology sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari Best Life Online.
Berikut gejala kulit tertentu yang mengindikasikan adanya penyakit jantung sebagaimana info kesehatan yang dilansir Lingkar Madiun dari Best Life Online pada 3 Mei 2022, diantaranya:
Baca Juga: Kylian Mbappe Jadi ke Real Madrid? Ini Pernyataan Florentino Perez
1. Perubahan warna kulit
Warna kebiruan pada kulit kamu (istilah medis untuk ini adalah sianosis) dapat terjadi saat kamu terkena suhu dingin. Namun, jika kamu melihat adanya perubahan kulit ini, khususnya di jari kaki, jari tangan, atau bibir saat tubuh kamu hangat, itu mungkin mengindikasikan masalah jantung.
Menurut Mayo Clinic, gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Aliran darah yang buruk dapat menyebabkan kulit tampak biru (sianosis).
Pola ungu seperti jaring di bawah kulit yang bertahan bahkan dalam suhu yang lebih hangat juga bisa menjadi tanda bahaya. Ini dikenal sebagai livedo reticularis, dan biasanya muncul di lengan atau kaki.
2. Muncul Warna Kuning di Kulit
Munculnya pertumbuhan kulit kuning lilin mungkin merupakan kabar buruk bagi jantung kamu. Munculnya warna kuning di kulit tanpa rasa sakit disebut dengan xanthomas.
Munculnya warna kuning pada kulit tersebut terlihat seperti ruam atau kutil, namun sebenarnya hal tersebut merupakan penumpukan lemak di bawah kulit yang menunjukkan tingkat kolesterol keseluruhan yang lebih tinggi dalam darah.
Menurut Klinik Cleveland, ketika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi, kolesterol dapat menumpuk di dinding arteri kamu menyebabkan sesuatu yang disebut arteriosklerosis.
"Kondisi ini menyebabkan arteri menjadi menyempit, dan pembuluh darah yang menyempit mengurangi aliran darah ke jantung," jelas pihak klinik.
Baca Juga: 2 Rekomendasi Minuman Murah dan Mudah Disiapkan Bekal Mudik Untuk Menjaga Kekebalan Tubuh
Hal tersebut dapat menyebabkan angina (nyeri dada) karena aliran darah yang tidak cukup ke jantung, atau serangan jantung dalam kasus ketika pembuluh darah tersumbat sepenuhnya dan otot jantung mulai mati.
Warna kuning pada kulit tersebut dapat muncul di mana saja di tubuh tetapi paling sering ditemukan di persendian, seperti lutut dan siku.
3. Kulit Berbintik di Kaki dan Pergelangan Kaki
Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki, yang disebut edema, bisa menjadi gejala lain dari penyakit jantung.
Saat jantung melemah, jantung tidak dapat memompa darah secara efisien melalui pembuluh darah ke area seperti kaki dan punggung, menyebabkan penumpukan.
Berhati-hatilah dengan apa yang dikenal sebagai edema 'berlubang', karena lebih terkait erat dengan masalah jantung dibandingkan dengan 'edema tanpa lubang, yang sering dikaitkan dengan komplikasi pada tiroid atau sistem limfatik.
4. Kaki Gatal dan Meradang
Dermatitis stasis, suatu bentuk eksim, adalah peradangan kulit di kaki bagian bawah yang disebabkan oleh sirkulasi yang buruk dan penumpukan cairan yang menyebabkan kulit merah, gatal, kering, dan bahkan bersisik.
Seperti halnya edema, ini dapat disebabkan oleh fungsi jantung yang tidak tepat, karena darah tidak dapat mengalir dengan baik melalui pembuluh darah.
5. Muncul Lesi Merah
Lesi Janeway dan nodus Osler keduanya bermanifestasi pada kulit sebagai benjolan atau bintik berwarna ungu kemerahan.
Namun, lesi Janeway biasanya tidak nyeri tekan dan terjadi pada telapak tangan dan telapak kaki, sedangkan nodus Osler dapat terasa nyeri dan ditemukan pada jari tangan dan bagian bawah jari kaki.
Terlepas dari perbedaannya, keduanya dapat menjadi manifestasi endokarditis bakteri, infeksi yang berpotensi mengancam jiwa pada lapisan dan katup jantung bagian dalam.
Endokarditis bakterial dapat menyebabkan gagal jantung, serangan jantung, dan komplikasi lain jika tidak ditangani.
Orang dengan komplikasi sebelumnya seperti penyakit katup jantung, penyakit jantung rematik, atau transplantasi jantung lebih berisiko terkena infeksi berbahaya jenis ini.***