Jika Kamu Tidak Bisa Mendengar Suara Ini, Risiko Demensia Bisa 5 Kali Lebih Tinggi

19 Mei 2022, 15:05 WIB
Ilustrasi mendengar suara keras /RobinHiggins /Pixabay

LINGKAR MADIUN - Lima puluh juta orang saat ini hidup dengan penyakit demensia di seluruh dunia dan jumlah tersebut diprediksikan bisa meningkat tiga kali lipat di tahun 2050.

Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari laman Best Life Online pada 19 Mei, para peneliti dari Johns Hopkins Medicine mengatakan adanya satu faktor risiko yang dinilai terkait dengan peningkatan lima kali lipat penyakit demensia.

Demensia merupakan istilah umum untuk berbagai penyakit yang menyebabkan adanya perubahan pada otak.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Destinasi Wisata yang Terkenal di Jawa Timur, Inilah Keindahan Alam Indonesia

Ada beberapa faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko demensia, banyak orang tidak menyadari katalis spesifik ini untuk penurunan kognitif.

Menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh ahli Johns Hopkins Medicine Frank Lin , MD, PhD, gangguan pendengaran adalah salah satu faktor risiko penyakit demensia.

Para peneliti menemukan bahwa gangguan pendengaran ringan melipatgandakan risiko demensia.

Baca Juga: 6 Zodiak Paling Superior di Juni 2022, Punya Mental Kuat dan Sulit Dikalahkan

Kehilangan sedang meningkatkan risiko tiga kali lipat, dan kehilangan parah meningkatkan kemungkinan seseorang terkena demensia lima kali lipat.

Terjadinya gangguan pendengaran akan meningkatkan beban kognitif, mengalihkan sumber daya kognitif ke pemrosesan pendengaran dengan mengorbankan proses kognitif lainnya seperti memori kerja.

Mengingat tingginya risiko demensia di antara mereka yang mengalami gangguan pendengaran, banyak manula kemungkinan akan mendapat manfaat dari menjadi lebih proaktif tentang penurunan kesehatan pendengaran mereka.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Kelelahan Mental, Lakukan Ini Rutin Setiap Hari Dijamin Tubuh Bugar dan Mental Sehat

Gangguan pendengaran dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kecenderungan genetik, paparan suara keras, efek samping pengobatan, cedera, atau infeksi.

Selain tidak dapat mendengar suara keras, kamu mungkin juga akan mengalami kesulitan mendengar percakapan di lingkungan yang bising serta suara bernada tinggi, seperti suara anak-anak. 

Jika kamu merasa sulit mendengar suara keras atau mengalami telinga berdenging, gejala tinnitus, mungkin inilah saatnya untuk berkonsultasi dengan audiolog.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Best Life Online

Tags

Terkini

Terpopuler