8 Isi Ramalan Jayabaya Tentang Tahun Kembar yang Terbukti Nyata di Indonesia Tahun 2020

- 4 Desember 2020, 16:52 WIB
ilustrasi Prabu Jayabaya
ilustrasi Prabu Jayabaya /Instagram @realhistoryuncovered

LINGKAR MADIUN - Ramalan Jayabaya adalah ramalan Jawa yang dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri.

Berikut ini adalah ramalan Jayabaya tentang tahun kembar yang sudah terbukti pada tahun 2020

Baca Juga: Cara Membuat Tumis Jamur Tiram Mudah, Sederhana, dan Enak

Baca Juga: Sinopsis REPLAY Drama Web Korea 2021, Dibintangi Miyeon (G) I-DLE dan Hwiyoung SF9

1. Jawa akan terpecah pecah

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Arysio Nunes dos Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found.

Dalam bukunya menyebutkan antlantis adalah negeri tropis yang melimpah mineral dan kekayaan hayati dalam segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatra menenggelamkan lebih dari separuh pada 11.600 tahun yang lalu.

Baca Juga: Minuman Pembangkit Mood Milkshake Oreo. Berikut Ini Cara Mudah Membuat Milkshake Oreo

Apa yang diteliti Arysio Santos tersebut untuk ahli sejarah Kediri, sebenarnya sudah dijelaskan pada kitab jangka Jayabaya.

Bencana tersebut masuk pada periode sasi jaman besar kedua yang disebut dalam jangka Jayabaya adalah jaman kalijaga yang memiliki arti jaman tumbuhan, di Jawa waktu itu masih menyatu dengan pulau pulau lain mengalami perubahan yakni terpecah menjadi pulau pulau kecil.

Baca Juga: Sinopsis Marriage Lyrics, Divorce Composition Tayang Desember 2020 Dibintangi Sung Hoon

2. Maraknya seks bebas

Raja Jayabaya juga banyak memberikan perlambangan dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang contohnya fenomena seks bebas yang hingga kini sering terjadi di masyarakat.

Dalam jangka Jayabaya pernah diungkapkan bahwa nanti akan ada banyak kaum laki laki dan kaum perempuan yang kehilangan rasa hormat sampai rasa malu ada lagi yang mengungkapkan dalam jangka Jayabaya yakni "Wong wadon ilang kawirangane wong lanang ilang prawirane"

Baca Juga: Sinopsis Marriage Lyrics, Divorce Composition Tayang Desember 2020 Dibintangi Sung Hoon

Artinya banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki laki hilang rasa kehormatannya. Dan prediksi ini sudah terbukti.

Nukilan jangka Jayabaya mengungkapkan "Akeh udan salah mangsa, akeh prawan tua, akeh rondo nglairake anak, akeh jabang bayi lahir nggoleki bapake"

Baca Juga: Sinopsis Secret Royal Inspector Tayang 21 Desember 2020 Dibintangi Kim Myung Soo dan Sung Yi Kyum

Artinya banyak hujan turun bukan pada musimnya, banyak perawan tua yang terlambat menikah karena terlalu memilih milih pasangan dan yang memetingkan karir, banyak janda melahirkan anak dan banyak yang lahir mencari siapa bapaknya.

3. Praktek korupsi dimana mana

Kitab jangka Jayabaya memprediksi akan terjadi praktek korupsi di tanah air yang dulu bernama Nuswantara hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pejabat yang haus akan kekuasaan  dan melanggar sumpah sumpah jabatannya. 

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Bertemu Ular Bisa Pertanda Baik dan Buruk, Cek Artinya Disini!

Perlambang itu antara lain adalah "akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe"

Artinya banyak orang yang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak dilanggar 

"Akeh manungso mung ngutamakne duwit, lali kemenungsan, lali kebecikan, lali sanak, lali kandang"

Baca Juga: 6 Tanda Fisik Nyata Seseorang Memikirkan Anda: Salah Satunya Kedutan dan Cegukan

Artinya banyak manusia yang hanya mengutamakan uang, lupa perikemanusiaan, lupa kebaikan, dan lupa saudara.

Kejadian kejadian yang di prediksi Jayabaya sudah terbukti.

4. Munculnya pesawat terbang dan kereta api, hilangnya pasar pagi

Baca Juga: Ramalan Zodiak CAPRICORN, AQUARIUS, PISCES Hari Ini Rabu, 2 November 2020 Soal Cinta

Dalam kitab jangka Jayabaya banyak mengeluarkan sindiran untuk kehidupan dimasa sekarang.

Jayabaya bisa memprediksi pasar rakyat yang biasanya ramai di pagi hari kini tida bisa didengar lagi dalam radius 5 km. Beberapa sindiran halus antara lain:

"Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran tanah jawa kalungan wesi, prau mlaku neng duwur awang awang kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange iku tandane yen tekane jaman Jayabaya wis cedak"

Baca Juga: 6 Pengobatan Rumahan yang Efektif untuk Menyembuhkan Asma

Artinya besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda tanah jawa jawa berkalung besi artinya adanya kereta api

Perahu berjalan diatas angkasa artinya adanya pesawat terbang

Sungai hilang kedungnya artinya hilangnya sumber air dan ini sudah terbukti

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Pasar hilang kumandangnya, dimana jaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius 5 km.

Di jaman sekarang sudah tidak banyak orang pergi ke pasar karena sudah ada toko online dan semua ramalan dan prediksi sudah terbukti saat ini.

Baca Juga: 7 Jus Rumahan Buatan Sendiri yang Terbaik Untuk Sembelit Simak Dosis serta Efek Sampingnya

5. Tren orang mencari pesugihan 

Dalam kitab jangka Jayabaya juga mengatakan maraknya fenomena tergila gila dengan pesugihan, karena malas bekerja mencari uang .

Perlambangan tersebut mengatakan "akeh wong nyambut gawe apik apik pada ngrasa isin luweh utama ngapusi, wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka"

Baca Juga: Resep Donat Kentang dan Donat Tanpa Kentang yang Sederhana dan Dijamin Enak

Artinya banyak orang yang bekerja baik baik merasa malu lebih utama menipu, bayak yang malas bekerja tapi ingin kaya (mungkin dengan mencari pesugihan atau tumbal), banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka

6. Pulau Jawa Sering terjadi banjir

Jayabaya sudah memperkirakan bahwa banyak kawasan di Jawa bakal tergenang air. Di mana Jayabaya menyebut masa itu sebagai jaman Kalatirto.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Selasa, 1 Desember 2020 Menurut Tanda Zodiak Anda

Zaman Kalatirto (zaman air) diyakini Jayabaya sebagai banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali (sungai) dan bengawan. Masa itu dihitung mulai 301-400 tahun matahari atau 310-412 tahun Candra.

7. Na-Ta-Na-Ga-ra

Kata No dan to adalah merujuk pada presiden pertama Republik Indonesia yaitu Soekar-no dan presiden kedua Soehar-to

Baca Juga: 7 Resep Masker Wajah Buatan Sendiri yang Sederhana: Salah Satunya Masker dari Telur

Sedangkan untuk kata setelahnya yaitu No beberapa orang ahli ada yang berpendapat No merujuk pada Presiden Habibie.

Presiden Habibie dengan menterjemahkan kata Habibi dalam bahasa arab artinya cinta. Cinta dalam bahasa jawa adalah tres-No jadi cocok dengan prediksi Prabu Jayabaya yaitu yang dimaksud Presiden Habibie.

Untuk Go dan Ro masih belum diketahui, merujuk kesiapa

Baca Juga: 6 Makanan Licik yang Dapat Meningkatkan Gula Darah Anda: Salah Satunya Kopi

8. Akan ada kulit kuning melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih

Masa penjajahan Belanda di Indonesia diketahui mencapai usia 350 tahun. Hal itu tentu sangat membekas bagi bangsa Indonesia.

Setelah 350 tahun, datanglah bangsa Jepang yang merebut penjajahan Belanda atas Indonesia. Hal itu ternyata sudah pernah diprediksikan oleh Jayabaya.

Baca Juga: Cara Buka Aplikasi Spotify Wrapped 2020 di HP Untuk Medsos

Ia mengatakan bahwa akan ada masanya datang kulit kuning yang melepaskan Indonesia dari kekejaman kulit putih.

Kulit kuning yang dimaksud adalah orang Jepang, sedangkan kulit putih yang dimaksud adalah orang Belanda.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah