Hal ini dapat menyebabkan tremor, kecemasan, insomnia, kehilangan memori, sakit kepala, kanker dan Alzheimer.
Baca Juga: Mbappe Gagal Eksekusi Adu Penalti Untuk Prancis, Swiss Bertemu Spanyol di Babak 8 Besar EURO 2020
Lampu hemat energi dapat menyebabkan kanker.
Sebuah studi baru-baru ini, yang dilakukan oleh Peter Braun yang terkenal di Laboratorium Alab Berlin Jerman, telah mengungkapkan bola lampu ini mengandung karsinogen beracun yang dapat menyebabkan kanker:
- Fenol - fenol adalah padatan kristal putih beracun yang agak asam, diperoleh dari tar batubara dan digunakan dalam pembuatan kimia
- Naftalena – naftalena adalah senyawa kristal putih yang mudah menguap, diproduksi oleh distilasi tar batubara, digunakan dalam kapur barus dan sebagai bahan baku untuk pembuatan kimia
Baca Juga: Inilah 5 Kebiasaan yang Sama Berbahaya dengan Merokok, Salah Satunya Konsumsi Minuman Soda
Baca Juga: Shio Ini Menurut Zodiak Cina Mendapatkan Kekayaan Paling Banyak di Bulan Juni, Simak Ulasannya
- Styrene – styrene adalah hidrokarbon cair tak jenuh, diperoleh sebagai produk sampingan minyak bumi
Bola lampu hemat energi memancarkan banyak sinar UV.
Dan ya, lampu hemat energi ini juga memancarkan sinar UV-B dan jejak radiasi UV-C.
Menurut para ahli, radiasi UV berbahaya bagi kulit (dapat menyebabkan kanker kulit) dan mata.