Seram, Peneliti Ini ‘Ramal‘ Jumlah Manusia Turun Drastis karena Kemandulan Massal di Masa Depan?

- 29 Agustus 2021, 11:07 WIB
Ilustrasi anatomi manusia.
Ilustrasi anatomi manusia. /Pixabay.com/slon_pics

LINGKAR MADIUN – Para peneliti meramalkan akan ada kemunduran populasi yang akan terjadi di akhir abad ke-21.

Penurunan populasi yang diprediksi pada akhir abad  ini dapat disebabkan oleh stress dari interaksi sosial, menurut sebuah artikel ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Endocrine Society, Endocrinology.

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Science Daily, para peneliti memperkirakan jumlah populasi akan memuncak pada tahun 2064.

Baca Juga: Sensus Penduduk 2020 Wujud Integrasi Satu Data Indonesia, Inilah Tujuan Data Disinkronisasi

Lalu populasi akan menurun hingga 50 persen pada akhir abad ke-21 yang disebabkan perubahan perilaku dan fungsi reproduksi manusia.

Peneliti memaparkan telah terjadi penurunan 50 persen dalam jumlah sperma selama 50 tahun terakhir.

Hal ini disebabkan karena stress yang dihasilkan oleh isu lingkungan, isu sosial, kemiskinan, dan stres yang dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi dan menekan jumlah sperma, ovulasi, dan aktivitas seksual.

Baca Juga: Biasa Ketiduran Saat Berhubungan Seksual? Begini Penjelasan dari dr Boyke

“Meningkatnya jumlah populasi berkontribusi pada stress kronis, yang kemudian menekan reproduksi,” kata Alexander Suvorov, Ph.D., dari University of Massachusetts Amhers.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Science Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x