Para peneliti mengonfigurasi adanya diet yang sangat spesifik yang dilakukan selama 2 bulan dimana para pelaku diet harus mengonsumsi 9 ons hati dan 5-10 butir telur.
Selain itu, program diet tersebut juga disertai dengan mengonsumsi dua cangkir sayuran berdaun gelap setiap hari seperti kangkung, bayam, sawi. Dua cangkir sayuran silangan seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan tiga cangkir sayuran berwarna selain kentang putih dan jagung manis.
Pelaku diet dalam penelitian tersebut juga mengonsumsi 4 sendok makan biji labu dan 4 sendok makan biji bunga matahari atau mentega setiap hari.
Selain itu, pelaku diet juga diminta untuk memgonsumsi satu porsi adaptogen metilasi yang bisa berupa setengah cangkir beri, setengah sendok rosemary, setengah sendok teh kunyit, dua siung bawang putih sedang, dua cangkir bawang putih, teh hijau atau tiga cangkir teh oolong.
Baca Juga: 33 Karakter Yahudi Dalam Al Qur’an, Simak Begini Ulasannya, Anda Wajib Tau!
Terakhir, pelaku diet harus mengonsumsi 6 ons protein hewani dan 2 porso buah rendah glikemik seperti stroberi, apel dan buah persik.
Pelaku diet juga dihimbau untuk menghindari mengonsumsi gula, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Selain itu, mereka disarankan untuk tidak makan antara jam 7 malam dan pukul 7 pagi serta meminimalkan penggunaan wadah makanan plastik yang dapat mengakibatkan menelan bahan kimia yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Tampil di PBB, Presiden Korea Selatan Serukan Perdamaian Total di Semenanjung Korea