LINGKAR MADIUN- Selama bertahun-tahun dokter telah merekomendasikan agar pria yang lebih tua secara teratur mengonsumsi aspirin untuk menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Sekarang, tampaknya pedoman ini bisa berbahaya. Penelitian baru menunjukkan bahwa risiko mengonsumsi aspirin lebih besar daripada manfaatnya, dan tim ahli khusus di AS telah menerbitkan hasil penelitian yang menunjukkan mengapa aspirin tidak boleh menjadi pengobatan pencegahan.
"Pesan kami adalah jika Anda tidak memiliki riwayat serangan jantung dan stroke, Anda tidak perlu mulai mengonsumsi aspirin hanya karena Anda berada di usia tertentu," kata Dr. Chien-Wen Tseng dari gugus tugas, yang mencakup 16 ahli pencegahan penyakit dan kedokteran berbasis bukti.
Baca Juga: 5 Benda Ini Dipercaya akan Mendatangkan Rezeki Melimpah Jika Ditaruh Di Dompet Menurut Primbon Jawa
Baca Juga: Profil dan Biodata Shesar Hiren Rhustavito, Penentu Kemenangan Indonesia di Piala Thomas Cup 2020
Para ahli ini secara berkala mengevaluasi tes skrining dan perawatan pencegahan. Mereka ditunjuk oleh direktur Federal Agency for Healthcare Research and Quality, dan rekomendasi mereka sering mengubah pedoman kesehatan AS.
Pendarahan yang berlebihan bisa berakibat fatal
Aspirin merupakan pengencer darah yang dapat membantu mengatasi serangan jantung dan stroke dengan cara mencegah terbentuknya gumpalan pada pembuluh darah yang menuju ke jantung atau otak.
Namun, "mengkonsumsi aspirin juga bisa menyebabkan pendarahan hebat yang bisa berakibat fatal, terutama pada orang tua," kata Tseng.