LINGKAR MADIUN - Entah karena stres, dehidrasi, migrain, atau penyakit virus, banyak dari kita akan mengalami sakit kepala dari waktu ke waktu.
Sebagian besar sakit kepala tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, namun beberapa di antaranya dinilai dapat mengancam jiwa.
Harvard Health Blog menjelaskan bahwa sakit kepala tiba-tiba yang menyiksa dikenal sebagai sakit kepala thunderclap (TCH) yang sangat berbeda dengan sakit kepala seperti migrain ataupun sakit kepala yang tegang.
Baca Juga: Kasus Subang Terkuak, Wahyu Diduga Sembunyikan Bukti Pamungkas, Yosep Kecewa: Ada Apa Dibalik Itu?
Dilansir Lingkar Madiun dari laman Best Life Online pada 5 Juni, penyebab TCH dapat mencakup pendarahan di otak, robekan pada lapisan arteri, darah beku di otak, peningkatan tekanan darah yang berbahaya, stroke, ensefalitis, dan sebagainya.
TCH dikaitkan dengan berbagai penyebab, mulai dari jinak hingga berpotensi fatal. Sakit kepala thunderclap terjadi secara tiba-tiba dan dengan intensitas yang mencolok.
Biasanya, sakit kepala thunderclap akan mencapai tingkat puncak rasa sakit dalam satu menit setelah onset, dan akan berlangsung setidaknya lima menit sebelum gejala membaik
Baca Juga: 5 Zodiak Sukses Dapat Pekerjaan Baru, Gajinya Sangat Memuaskan, Banyak Rezeki Mengikuti di Juni 2022
Menurut Klinik Cleveland, kamu mungkin mengalami gejala tambahan jika sakit kepala terasa menyiksa seperti mati rasa, kelemahan, kesulitan berbicara, mual atau muntah, kejang, perubahan penglihatan, dan linglung.