Inilah Fenomena Unik Misteri Gunung Api Bawah Laut yang Belum Terpecahkan, Begini Ceritanya

- 31 Agustus 2022, 20:25 WIB
Ilustrasi gunung api. Inilah fenomena unik gunung api di bawah laut.
Ilustrasi gunung api. Inilah fenomena unik gunung api di bawah laut. /Instagram.com @bpptkg/

LingkarMadiun.com – Tidak hanya bentangan hutan saja yang luas bila dikelilingi gunung api aktif.

Di kawasan laut yang luas terdapat sebuah gunung api yang masih aktif.

Fenomena ini tergolong sangat unik, apalagi berlatarbelakang di bawah laut dengan genangan air yang tidak terhingga.

Baca Juga: Siapa Hengky Gunawan atau BTR Kyy? Ini Profil dan Biodatanya, Jadi Pacar Medyen yang Kocak Jualan di TikTok

Keunikan inilah yang membuat banyak misteri gunung api belum pernah terpecahkan. Pesona indah ini masih menyimpan banyak misteri.

Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @oceanpulse.id, sebuah daerah yang membentuk gundukan atau cembung dasar laut.

Gundukan tersebut berasal dari bahan magma yang mencoba keluar dari inti bumi pada masa lampau.

Baca Juga: Jendela Transfer: Deal! Juventus Dapatkan Leandro Paredes dari Paris Saint Germain

Dasar gunung api bawah laut biasanya memiliki bulat maupun elips dengan kemiripan tertentu. Ukuran puncak justru sangat kecil dibandingkan dasarnya.

Ketebalan kerak samudera yang relatif tipis mengakibatkan struktur batuan cenderung kurang kuat dan mudah dilalui oleh magma.

Magma yang mencoba keluar menembus batuan dengan waktu yang panjang akan memicu pemekaran lantai samudera.

Baca Juga: Bursa Transfer: Sepakat dengan Aubameyang, Chelsea Libatkan Bek Andalannya untuk Hijrah?

Peristiwa pemekaran lantai samudera yang terjadi terus menerus semakin meningkatkan peluang magma menerobos batuan dan membentuk endapan yang semakin meninggi. Endapan tersebut dinamakan gunung api.

Gunung api sering ditemui di samudera lepas dan juga dibawah perairan dangkal. Jumlah gunung api diperkirakan sekitar 5000 dengan berbagai ukuran.

Dampak gunung api bawah meletus bisa memicu tsunami, tenggelamnya kapal yang melintas dan kematian massal biota laut.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah