Network
LINGKAR MADIUN – Agar dapat tumbuh dengan baik, tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar mengasilkan produk yang berkualitas. Hal ini mutlak dilakukan sebab ketersediaan unsur hara di alam sangat terbatas.
Nah pengetahuan tentang unsur hara ini penting diketahui oleh para petani muda atau masyarakat yang senang berkebun agar memperoleh hasil yang maksimal hingga bisa panen. Berikut ini ulasan Tim Lingkar Madiun tentang informasi unsur yang harus dimiliki tanah sebelum ditanami tumbuh-tumbuhan.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membudidayakan Tanaman Buah Pala
Pada dasarnya unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan dalam 2 bagian besar, yaitu :
A. Unsur hara makro,merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Unsur hara yang tergolong unsur hara makro adalah Nitrogen (N), Phosfor (P), Kalium (K), Sulfur/belerang (S), Calsium (Ca), dan Magnesium (Mg)
B. Unsur hara mikro, merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.Yang tergolong unsur hara mikro antara lain adalah Klor (Cl), Zat besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Boron (B), Molibdenum (Mo)
Lebih lanjut, terdapat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman yang meliputi unsur hara makro dan mikro.
Baca Juga: Waspada! HOAX Pesan Berantai Pemerintah Berikan Internet Gratis Berkeliaran. Jangan Klik Linknya
1. NITROGEN (N)
Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman, berfungsi Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Nitrogen berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Selain itu, Nitrogen juga berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
Baca Juga: 'Maskne' Istilah Baru Masalah Jerawat Karena Penggunaan Masker. Bagaimana Penjelasan Selengkapnya?
2. PHOSFOR (P)
Fosfor merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Fosfor juga membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman, dan mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
3. KALIUM (K)
Kalium berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat, Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Kalium juga merupakan salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
Baca Juga: Terungkap Identitas Pria Bersenjata Pisau, Penyerang 3 Orang di Gereja Nice Prancis
4. CALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
5.Magnesium (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman. Magnesium juga berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
Baca Juga: 'Mood Swing' Mengganggu Aktivitasmu? Ini Cara Menanganinya
6. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar dan membantu pertumbuhan anakan tanaman.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah :
Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan serta pertumbuhan tanaman lambat, kerdil, kurus dan berbatang pendek.
7. KLORIN (Cl)
Berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman seperti tembakau, kapas, kentang dan sayuran.
Tanaman yang kekurangan Klorin akan terlihat pada daun agak keriput, pemasakan buah berlangsung lambat, tanaman menjadi kurang produktif.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 di Indonesia Ungguli Angka Rata-rata Dunia
8. BESI (Fe)
Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau daun (klorofil). Tanaman yang kekurangan zat besi terlihat warnanya menjadi kekuningan, terutama pada daun muda, dan pertumbuhan tanaman seolah berhenti, sehingga dun berguguran dan akhirnya tanaman mati.
9. MANGAN (Mn)
Berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi dan merupakan komponen penting dalam pembentukan dan melancarkan kerja enzim.
10. TEMBAGA (Cu)
Berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan merupakan bahan pembentuk beberapa jenis enzim.
Tanaman yang kekurangan tembaga akan terlihat pada ujung daun tidak merata, layu dan mengalami kerusakan dan layu serta pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis tanaman jeruk dan tanaman sayur.
Baca Juga: Turki Panggil Otoritas Hukum Prancis Untuk Menindak Terkait Kartun Penghinaan Erdogan
11. SENG (Zn)
Berfungsi dalam pengaktifan bebrapa jenis enzim pada tanaman, berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.
Tanaman yang kekurangan seng pada tanaman akan terlihat pada daun menjadi kekuningan dan kemerahan, terutama pada daun tua, terdapat lubang pada daun, mengering dan mati.
Tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
12. BORON (B)
Berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan membantu bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
Boron berperan dalam pembelahan sel pada tanaman biji. Tanaman yang kekurangan unsur Boron akan terlihat gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan mati.
Kurangnya boron juga membuat daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam, Pada tanaman jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
Baca Juga: M/V Teaser Dita Karang Secret Number Got The Boom Raih 1 Juta Viewer Hanya 14 Jam
13. MOLIBDENUM (Mo)
Membantu mengikat nitrogen dari udara bebas dan mengaktifkan enzim Nitrogenase. Tanaman yang kekurangan unsur ini akan terlihat daun berubah warna, keriput dan kering, pertumbuhan terhenti dan tanaman kemudian mati.***
