Jokowi Tegaskan Strategi Rem dan Gas Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi Jangan Sampai Kendur

23 November 2020, 14:57 WIB
Presiden Jokowi memimpin Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (23/11) pagi. /Humas Setkab/Rahmat/Sektretariat Kabinet RI

LINGKAR MADIUN- Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa strategi rem dan gas dalam penanganan kesehatan serta pemulihan ekonomi nasional sudah terlihat hasilnya sehingga tidak boleh sampai kendur.

“Saya minta, sekali lagi, Komite, Satgas, (dan) para Gubernur untuk tetap waspada. Strategi yang sejak awal kita sampaikan, rem dan gas itu betul-betul diatur betul. Jangan sampai kendur dan juga berisiko memunculkan gelombang yang kedua,” uhar presiden pada saat memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (23/11) pagi.

Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada para jajarannya untuk terus menyeimbangkan antara upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi kali ini.

Baca Juga: Naik Hingga 3,68%, Berikut Daftar Upah Minimum Kota Kabupaten (UMK) Jawa Tengah

Baca Juga: Tenang! Walaupun UMP 2021 Resmi Tidak Naik, Pemerintah Masih Terus Beri Subsidi Kepada Pekerja

“Saya ingin mengingatkan kembali kepada Komite (PCPEN), Satgas (Penanganan COVID-19), dan seluruh Gubernur agar betul-betul bisa mengatur urusan yang berkaitan dengan COVID-19 dan urusan yang berkaitan dengan ekonomi dalam sebuah keseimbangan yang baik,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh elemen terkait untuk tetap waspada dengan tetap menggunakan strategi gas dan rem agar upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional dapat berjalan seimbang.

Presiden menginstruksikan jajarannya untuk melakukan upaya pencegahan dan intervensi penyebaran COVID-19 secara tegas dan sedini mungkin.

“Lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin. Langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol (kesehatan) harus dilakukan dengan ketegasan,” ujarnya.

Baca Juga: Kabar Gembira, 8 Kecamatan di Gresik Nol Kasus Covid-19, Simak Ulasannya Berikut Ini

Baca Juga: Kasus Sembuh dan Positif Covid-19 di Pamekasan Sama-Sama Meningkat, Berikut Rinciannya

Menurut Presiden Jokowi, strategi  rem dan gas yang selama ini dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga keseimbangan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi sudah mulai menunjukkan hasil.

“Strategi mengatur keseimbangan rem dan gas ini saya melihat hasilnya mulai kelihatan, terutama dalam pengendalian baik COVID-19 maupun (pemulihan) ekonomi,” ujarnya.

Hasil yang dimaksud tersebut telah terlihat dari rata-rata kasus aktif dan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 yang terus membaik.

“Per 22 November, rata-rata kasus aktif COVID-19 di seluruh Tanah Air ini 12,78 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yaitu sebesar 28,41 persen, ini sudah baik,” ungkap Presiden.

Presiden menegaskan kembali bahwa saat ini rata-rata kesembuhan telah menunjukkan tren yang membaik.

Baca Juga: Tanggapi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III, Sri Mulyani: The Worst Is Over!

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Kabarkan Kondisi Ekonomi Indonesia, Membaik atau Memburuk?

“Sekarang sudah mencapai 84,03 persen. Ini juga lebih baik dari angka kesembuhan dunia yang mencapai 69,20 persen. Ini agar terus kita perbaiki terus,” ujarnya

Sedangkan pada bidang ekonomi, hasil dari strategi gas dan rem tersebut juga terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah menunjukkan tren yang positif.

Preiden mengatakan bahwa tren pada kuartal II dari minus 5,32 (persen) di mana telah mengalami perbaikan di kuartal III yaitu minus di 3,49 (persen).

Kendati demikian, Presiden juga mengingatkan bahwa sistem ekonomi ini juga harus terus diperbaiki agar di kuartal IV menjadi lebih baik dari kuartal III.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler